Pengelolaan Sampah Desa Temesi Jadi Daya Tarik Kunjungan
GIANYAR, NusaBali - Pengelolaan sampah berbasis sumber yang diterapkan di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar menjadi daya tarik kunjungan. Rombongan Kalurahan Panggungharjo, Kapenawo Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berkunjung ke Desa Temesi untuk mempelajari pengelolaan sampah berbasis sumber, Sabtu (28/9).
Rombongan sebanyak 52 orang terdiri dari anggota PKK, BUMDes, desa budaya, dan perangkat desa. Mereka memperdalam ilmu dan praktik sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di Desa Temesi.
Sekretaris Desa Panggungharjo, Yuli Trisniati SH, mengungkapkan kekagumannya atas perkembangan pesat yang dialami Desa Temesi dalam pengelolaan sampah sejak kunjungan pertama mereka pada tahun 2017. “Pertama kali kami datang pada tahun 2017, pengolahan sampah di Temesi masih di tahap awal. Kami datang untuk belajar karena kami tahu Temesi sudah mulai melakukan pengelolaan sampah dengan baik,” kenang Yuli.
Sejak kunjungan tersebut, Yuli mengakui bahwa BUMDDes Panggungharjo mengalami kemajuan signifikan dalam pengelolaan sampah. “Alhamdulillah, setelah kunjungan kami ke Temesi, pengelolaan sampah di BUMDes kami kini sudah tertata dengan baik dan berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Yuli pun menyampaikan rasa salutnya terhadap kemajuan yang telah dicapai Desa Temesi. “Sekarang pengelolaan sampah di Temesi semakin baik. Memiliki TPS3R yang terorganisir dengan baik, jadwal penjemputan sampah yang teratur untuk sampah organik, anorganik, dan residu.
Petugas TPS3R menerima gaji dari dana desa. Ini luar biasa,” ungkapnya penuh kekaguman. Rombongan kagum dengan budaya memilah sampah yang sudah mengakar di masyarakat Temesi, terutama di kalangan ibu-ibu. “Ibu-ibu di Temesi sudah sangat disiplin memilah sampah, bahkan mereka merasa bertanggung jawab jika aktivitas mereka divideokan. Hal ini belum ada di tempat kami, dan ini bisa menjadi inspirasi bagi Panggungharjo,” lanjut Yuli.
Dia juga mengungkapkan rencananya meniru sistem TPS3R yang diterapkan di Temesi. “Kami akan menerapkan sistem TPS3R seperti yang ada di Temesi. Ke depannya kami akan menggunakan dana desa untuk mendukung program pengelolaan sampah di BUMDes kami,” ujarnya.
Selain pengelolaan sampah, Yuli juga mengapresiasi rencana Desa Temesi untuk mengembangkan wisata kuliner yang mirip dengan Kampung Mataraman di Panggungharjo. “Kami berharap program wisata kuliner di Temesi dapat berjalan lancar dan sukses, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli desa,” ungkapnya.
Desa Temesi juga menjalin kerja sama dengan Bank Dunia dalam pengelolaan sampah, yang semakin memperkuat posisi desa ini sebagai pelopor dalam pengelolaan sampah berbasis sumber. “Kami sangat terkesan dengan kerja sama ini dan berharap pengelolaan sampah di Temesi semakin maju dan sukses di masa depan,” tambah Yuli.
Kunjungan rombongan dari Panggungharjo ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara kedua desa dalam berbagi ilmu dan praktik terbaik dalam pengelolaan sampah dan pembangunan desa berbasis lingkungan. Desa Temesi terus menjadi inspirasi bagi banyak desa di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan inovatif. 7 nvi
Komentar