nusabali

Turyapada Tower akan Soft Launching

Jadi Solusi Blank Spot Siaran Televisi di Bali Utara

  • www.nusabali.com-turyapada-tower-akan-soft-launching

Untuk diketahui, pada tanggal 2 Oktober 2024 akan dilakukan uji coba siaran dummy oleh penyelenggara MUX, yakni ANTV, langsung di Turyapada Tower

DENPASAR, NusaBali 
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan pembangunan tahap I Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang berlokasi di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng telah mencapai 100 persen. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan menyiapkan soft launching menara tertinggi di Bali itu. 

Sebagai menara terpadu atau multifungsi, Turyapada Tower selain berfungsi sebagai menara pemancar siaran televisi diharapkan juga menjadi destinasi wisata. Pj Gubernur berharap dengan rampungnya tahap I pembangunan, Turyapada Tower dapat segera dimanfaatkan.

"Ini (Turyapada Tower, Red) kan sudah selesai 100 persen untuk tahap 1-nya. Saya ingin agar aset Pemprov yang bagus ini bisa segera dimanfaatkan. Kita akan segera melakukan soft launching agar fungsinya dapat dioptimalkan. Jangan sampai aset yang sudah selesai tidak digunakan dan menjadi rusak," ujar Mahendra Jaya saat menerima audiensi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, I Gede Agus Astapa, beserta jajaran di Kantor Gubernur Bali, Senin (30/9).

Mahendra Jaya juga menyatakan bahwa masyarakat Bali, khususnya Buleleng, sangat menunggu beroperasinya Turyapada Tower mengingat tower ini akan menjadi solusi terhadap blank spot siaran televisi yang selama ini harus menggunakan parabola, berbeda dengan wilayah Denpasar yang umumnya hanya menggunakan antena biasa.

"Siaran televisi tanpa parabola sangat ditunggu oleh masyarakat Buleleng yang selama ini mengalami blank spot. Keberadaan Turyapada Tower tentu sangat diharapkan oleh masyarakat sebagai solusinya," ungkap Mahendra Jaya. Mahendra Jaya menegaskan bahwa Turyapada Tower tidak semata-mata untuk kepentingan bisnis, tetapi lebih kepada tujuan sosial agar masyarakat Bali, khususnya Buleleng, dapat menerima siaran yang lebih baik di masa mendatang. Terlebih, saat ini siaran televisi sudah beralih ke digital.

Turyapada Tower –IST 

"Bukan semata-mata untuk tujuan bisnis, tetapi untuk kepentingan sosial bagi masyarakat yang selama ini mengalami blank spot siaran televisi. Soal nanti ada sistem penyewaan pemancarnya, itu adalah bonus sebagai pendapatan bagi Pemerintah Provinsi Bali. Tapi tujuan utamanya adalah agar masyarakat segera bisa menikmati siaran televisi tanpa harus mengalami blank spot lagi," imbuhnya. Sementara itu, Ketua KPID Bali I Gede Agus Astapa, menyambut baik rampungnya tahap I Turyapada Tower. Ia juga berharap agar tower ini segera dapat dimanfaatkan oleh 4 penyelenggara MUX, yaitu ANTV, Metro TV, Nusantara TV, dan Lembaga Penyiaran Publik TVRI.

"Saya sudah berkomunikasi dengan para penyelenggara MUX tersebut, dan secara prinsip mereka menyambut baik keberadaan Turyapada Tower ini. Selain lokasinya yang strategis berada di ketinggian, daya pancarnya juga diharapkan dapat mencakup wilayah Bali Utara, Barat, dan Timur. Mereka sangat mendukung," terangnya.

Untuk diketahui, pada tanggal 2 Oktober 2024 akan dilakukan uji coba siaran dummy oleh penyelenggara MUX, yakni ANTV, langsung di Turyapada Tower. Diperkirakan, uji coba akan berlangsung selama 20 hari. Apabila tidak ada kendala, maka akan dilanjutkan oleh penyelenggara MUX lainnya. Proyek Turyapada Tower yang diinisiasi Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster untuk memberikan pelayanan komunikasi penuh untuk wilayah Bali timur, Bali utara dan Bali barat. Terutama memenuhi janji politiknya terkait keinginan masyarakat Buleleng dapat menikmati siaran pertandingan Piala Dunia, karena terhalang kondisi geografis. Bangunan inti Turyapada Tower setinggi 115 meter di atas bukit diperkuat dengan struktur tiang pancang berdiameter 15 meter dan ditancapkan pada kedalaman 25 meter di dalam tanah. Sedangkan pada podium tower, juga diperkuat dengan tiang pancang dengan kombinasi ukuran diameter 60-80 centimeter.

Teknik bangunan yang dirancang tahan gempa, badai angin kencang dan daya tahan 500 tahun ini membuat pengerjaannya ekstra hati-hati dan teliti. Tower kelas dunia ini dibangun dengan total anggaran Rp 331 miliar, akan dituntaskan dalam beberapa tahap. Turyapada Tower dibangun Pemerintah Provinsi Bali dengan bantuan anggaran dari pemerintah pusat, diperuntukkan tak hanya menjadi solusi siaran televisi digital yang merata di Bali. Tetapi juga akan difungsikan sebagai menara telekomunikasi tercanggih kelas dunia. 

Mega proyek ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas planetarium, restoran putar 360 derajat, skywalk, jembatan kaca, taman buah, taman bunga, glamping. Kawasan Taman Komunikasi Turyapada Tower ini kedepannya dirintis untuk pengembangan destinasi wisata di Bali utara. 7 a

Komentar