nusabali

Sehari, Damkar Tangani Kebakaran Lahan 17 Ha

  • www.nusabali.com-sehari-damkar-tangani-kebakaran-lahan-17-ha

AMLAPURA, NusaBali - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar)  Karangasem menangani 3 kasus kebakaran dalam sehari dengan kebakaran lahan seluas 17 hektare. LokasI kejadian cukup berjauhan, tetapi petugas tetap siaga 24 jam.

“Tetap melakukan penanganan sesuai protap, secara teknis tidak ada kendala,” jelas Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem I Made Agus Budiasa kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Untung Surapati, Amlapura, Selasa (1/10).

Tiga kasus kebakaran terjadi, selama Senin (30/9), katanya, tetap ditangani dengan baik. Ketiga kebakaran itu terjadi di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu pukul 15.19 Wita yang terbakar lahan 15 hektare, milik I Nengah Jenek, I Nengah Roto, Jro Mangku Konolan, I Nyoman Gentos, I Remeng, I Komang Rai dan I Komang Kari

Pelapornya Agus Wirya Putra yang menerima laporan petugas jaga I Wayan Suardana. Penanganan dilakukan 13 anggota petugas, hingga menghabiskan 11.000 liter, penyebab kebakaran belum diketahui.

Penanganan kebakaran lahan juga dilakukan petugas di Banjar Penggak Sajeng, Desa Labasari, Kecamatan Abang, pukul 12.15 Wita. Kejadian ini dilaporkan I Gede Geria, yang juga Perbekel Labasari. Lahan yang terbakar seluas 2 hektare, mengingat kobaran api cukup besar, hingga untuk memadamkan menghabiskan 16.000 liter air.

Kasi PKPE (Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Evakuasi) Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Putu Darma Kartika yang mengoordinasikan anggotanya, hingga penanganan benar-benar tuntas.

Satu lagi kebakaran tumpukan sampah di Jalan Gunung Agung Amlapura pukul 18.15 Wita dilaporkan I Gusti Made Jelantik, yang terbakar seluas 3,5 meterpersegi.

“Petugas di lapangan berbagi tugas, ada yang melakukan penanganan memadamkan api, ada yang mengambil air, ada yang membawakan logistik,” jelas Kadis I Made Agus Budiasa.

Sebab lokasi penanganan kebakaran cukup jauh di Kecamatan Kubu, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, 25 menit. Walau yang terbakar berupa lahan, tetap mobil pemadam kebakaran yang melintas menghidupkan sirine, agar lebih cepat sampai di lokasi kejadian. 

Disinggung, beberapa mobil yang dioperasikan di lapangan ternyata kondisinya sudah tidak optimal, kenyataannya keluar masuk bengkel. “Ya, sudah pasti, keluar masuk bengkel, karena rata-rata mobil yang dioperasikan sudah berusia tua. Terpenting saat dioperasikan, sampai di lokasi kejadian,” jelasnya.

Sebab, lanjut Agus Budiasa, jika terjadi kebakaran besar, selama ini tidak saja mengandalkan  petugas di Pos Pemadam Kebakaran Karangasem di Jalan Gunung Agung, juga memanfaatkan Pos Kecamatan Selat. Bahkan jika kebakaran di perbatasan dengan Klungkung,  dibantu petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Klungkung.7k16

Komentar