nusabali

Geger Penusukan, Diduga Dipicu Masalah Asmara

Di Desa Pemuteran, Gerokgak, Buleleng

  • www.nusabali.com-geger-penusukan-diduga-dipicu-masalah-asmara

SINGARAJA, NusaBali - Kejadian penusukan menggemparkan warga di Banjar Dinas Palasari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (2/10) siang sekitar pukul 13.00 Wita.

Seorang pria berinisial I Wayan S,46, menusuk SR,45, dengan sebilah pedang hingga mengalami luka serius di bagian perut. Penganiayaan tersebut diduga dilatarbelakangi masalah asmara.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula ketika korban SR mendatangi rumah pelaku Wayan S dengan membawa sebatang kayu. Tanpa basa-basi, korban langsung memukuli pelaku dengan kayu yang dibawanya. Pelaku yang saat itu duduk-duduk di depan teras bersama istrinya Ni Kadek S,44, pun terkejut dan berusaha menghindari pukulan korban.

“Korban memukuli pelaku secara bertubi-tubi mengenai bagian lengan, kepala, bahu, dan punggung. Pelaku yang kewalahan sempat berusaha menangkis dan menghindar ke dalam kamar. Namun korban terus mengejar,” ujar Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, dikonfirmasi kemarin siang. Dalam keadaan panik, Wayan S mengambil sebilah pedang yang tergantung di dinding kamarnya dan menusukkan ke arah perut SR. Akibatnya, SR mengalami luka parah hingga ususnya terburai. 

SR yang merupakan warga Banjar Dinas Palasari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini pun dilarikan ke RSUD Singaraja. Istri Wayan S, Ni Kadek S, juga menjadi korban dalam peristiwa itu. Ia mengalami luka robek di bagian paha dan ketiak akibat berusaha mencegah SR memukuli suaminya. AKP Diatmika mengatakan, kasus penganiayaan ini masih diselidiki. Ia menyebut, motif di balik aksi penganiayaan tersebut diduga dipicu masalah asmara. Namun pihaknya masih enggan membeberkan detail masalah asmara seperti apa. Yang jelas, setelah kejadian itu Wayan S langsung diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

“Anggota sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan enam orang saksi. Diduga ada masalah pribadi antara pelaku dengan korban, yakni masalah asmara. Kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pelaku untuk mengungkap motif sebenarnya di balik kejadian ini,” imbuh AKP Diatmika. 7 mzk

Komentar