Pohon Tumbang di Manikliyu Timpa Palinggih
Kerugian diperkirakan Rp 1 miliar. Menurut Wayan Lega, angka kerugian itu untuk biaya perbaikan semua bangunan yang rusak ditambah biaya pelaksanaan upacara.
BANGLI, NusaBali
Pascaangin kencang melanda wilayah Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Bangli, pohon beringin tumbang pada Minggu (6/10) sekitar pukul 11.00 Wita. Dahan beringin menimpa palinggih dan bangunan sekitar.
Karena masih ada krama cuntaka (kotor secara batin), saat ini masyarakat belum bisa melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut. Salah seorang warga, I Wayan Lega Suprapto mengatakan sekitar 4 bulan lalu sempat dahan pohon beringin tersebut tumbang. Pada peristiwa tersebut tidak sampai mengenai bangunan/palinggih di Pura Lingsir Tebenan. Kemudian pada Minggu siang pohon kembali tumbang dan menimpa beberapa palinggih dan bangunan lain.
Wayan Lega yang juga Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Bangli ini menambahkan, pascakejadian tersebut pihaknya telah melaporkan ke BPBD Bangli. "Sebelum kejadian sempat ada angin ngelinus," ungkapnya.
Terkait kerugian diperkirakan Rp 1 miliar. Menurut Wayan Lega, angka kerugian itu untuk biaya perbaikan semua bangunan yang rusak ditambah biaya pelaksanaan upacara. "Sejatinya ini bangunan baru, tahun lalu baru diplaspas," sebutnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Manikliyu Ketut Gunawan menyampaikan akibat pohon tumbang tersebut, ada beberapa palinggih yang rusak. Antara lain, Gedong Ratu Lingsir, Gedong Penyawangan Gunung Batur, Palinggih Penetegan, serta Bale Anggara Kasih. Selain itu, tembok penyengker pura.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya belum dapat memastikan kondisi lainnya, mengingat masih cuntaka. "Kami belum bisa masuk atau melakukan pembersihan karena cuntaka karena ada warga meninggal," sambungnya.
Pura Lingsir Tebenan tidak hanya diempon oleh krama Manikliyu, namun juga krama Desa Lembean, Ulian dan Bayung Cerik. Tentu nantinya akan ada paruman dengan melibatkan ke-4 desa ini.7esa
Komentar