nusabali

Paslon Terima Tantangan Uji Publik Unud

Mulia-PAS 10 Oktober, Koster-Giri 11 Oktober

  • www.nusabali.com-paslon-terima-tantangan-uji-publik-unud

Kedua paslon diharapkan memberikan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan Bali mulai soal sampah, kemacetan, keamanan hingga overtourism

DENPASAR, NusaBali 
Dua pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali pada Pilgub Bali 2024, Made Muliawan Arya-I Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menerima ‘tantangan’ Universitas Udayana (Unud) untuk menghadiri uji publik yang akan dilangsungkan 10-11 Oktober 2024 ini. Masing-masing paslon akan memaparkan visi misi dan berdiskusi dengan civitas akademika, khususnya mahasiswa di Auditorium Widya Sabha, Kampus Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. 

Paslon Mulia-PAS akan menyapa mahasiswa terlebih dahulu pada Kamis (10/10), dilanjutkan paslon Koster-Giri pada Jumat (11/10). Untuk diketahui pasangan Mulia-PAS dengan nomor urut 1 diusung oleh gabungan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus terdiri atas Partai Gerindra, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKN, dan PSI, sedangkan pasangan Koster-Giri dengan nomor urut 2 diusung gabungan partai politik (PDI Perjuangan, PKB, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Perindo, PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh. Ketua Unit Komunikasi Publik Unud Ni Nyoman Dewi Pascarani mengungkapkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kedua Paslon untuk menyepakati acara uji publik. 

“Technical meeting sudah diadakan hari Selasa (1/10) lalu dan sudah dihadiri kedua paslon,” ujarnya saat dikonfirmasi NusaBali, Senin (7/10). Rektor Unud Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD IPU sebelumnya menjelaskan tujuan utama dari uji publik ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap gagasan yang dibawa oleh para Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali dan mendorong pemikiran kritis masyarakat terhadap program kerja yang ditawarkan.

Selain itu diharapkan dapat menguji kelayakan para calon melalui diskusi yang interaktif dan berbasis fakta, serta menjadi forum untuk mendokumentasikan janji politik para calon yang dapat dijadikan acuan oleh publik. “Sebagai institusi pendidikan tertua dan terbesar di Bali, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan antara calon pemimpin daerah dan masyarakat, terutama generasi muda. Acara ini diharapkan dapat memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi dan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai arah pembangunan Bali di masa depan,” ujar Prof Ngakan Suardana, Sabtu (28/9) lalu. 

Dengan mengusung tema ‘Dinamika Perkembangan Bali, Antara Kemajuan dan Permasalahan’, uji publik ini difasilitasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana (BEM Unud) dan telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali. 

Ketua BEM Unud I Wayan Tresna Suwardiana berharap uji publik dan diskusi tidak berlangsung normatif. Kedua paslon diharapkan memberikan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan di Bali mulai permasalahan sampah, kemacetan, keamanan, hingga overtourism. “Ngomongnya jangan normatif, tapi solutif langsung ke teknis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kami mahasiswa,” ujar Tresna.  

Dia menyebut banyak mahasiswa Unud yang merupakan pemilih pemula. Uji publik ini diharapkan menjadi ajang pendidikan politik, meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan di Bali menggunakan kacamata akademik. “Acara ini terbuka tapi untuk mahasiswa Udayana saja, nanti ada delegasi dari setiap fakultas. Diperkirakan 1.000 orang yang hadir,” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum ini. 

Acara uji publik nantinya akan diakhiri dengan penandatanganan Akta Dasa Satya Udayana, sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai etis dalam kepemimpinan. Selain itu, Universitas Udayana juga akan menyerahkan kajian akademis mengenai permasalahan strategis di Bali sebagai referensi bagi para calon untuk merumuskan solusi konkret terhadap tantangan yang dihadapi. 7 ad  

Komentar