Desa Kutuh Raih Penghargaan Desa Berprestasi 2024
DENPASAR, NusaBali - Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung mendulang predikat Desa Berprestasi 2024 dalam ajang Lomba Desa dan Kelurahan yang digelar Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa (8/10).
Acara yang dirangkaikan dengan Temu Karya Nasional tersebut dihadiri langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Desa Kutuh yang dikenal dengan destinasi Pantai Pandawa berada di Peringkat II dalam Regional Jawa-Bali. Selain Desa Kutuh, Desa Tumbak Bayuh yang terletak di Kecamatan Mengwi, Badung juga berhasil membawa pulang predikat Desa Teladan PKAD (Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa). Desa Tumbak Bayuh juga berada di Peringkat II Regional Bali.
Menteri Tito Karnavian mengingatkan desa merupakan garda terdepan menuju visi Indonesia Emas 2024. Tito berharap penyerahan penghargaan lebih dari sekadar seremoni, melainkan satu langkah menuju pencapaian di 2045. “Acara ini penting menurut saya sebagai langkah menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Tito.
Indonesia Emas 2045, kata Tito, bukanlah mimpi di siang bolong. Berbagai indikator menunjukkan hal tersebut sangat mungkin dicapai, asal ada kekompakan mulai Pemerintah Pusat hingga Pemerintahan terbawah di tingkat Desa dan Kelurahan dalam melakukan pembangunan. Tito mengingatkan, bahwa desa memiliki modal yang cukup menjadi garda terdepan pembangunan Indonesia. Mulai dari regulasi berupa undang-undang hingga kucuran anggaran rutin setiap tahun. Karena itu peran kepala desa ataupun lurah menjadi penting dalam mewujudkan desa/kelurahan yang mandiri. “Rekan-rekan kepala desa harus memiliki skill, strong leadership,” kata mantan Kapolri ini.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam kesempatan sama menyampaikan peran desa, kelurahan, dan desa adat di Bali sangat penting sebagai penghubung pemerintah dengan masyarakat. “Desa, kelurahan, desa adat sangat berperan penting dalam pembangunan sebagai penghubung pemerintah dengan masyarakat dalam pelaksanaan program-program pemerintah, sehingga bisa diterima masyarakat dengan baik,” ujar Mahendra Jaya.
Bali memiliki 636 desa, 80 kelurahan, dan 1.500 desa adat. Desa, kelurahan, dan desa adat di Bali juga punya peran penting dalam pembangunan kebudayaan yang nilai-nilainya masih relevan dengan tantangan kekinian. Di samping itu, Bali juga telah memiliki 239 desa wisata yang salah satunya adalah Desa Wisata Kutuh. ad
Komentar