nusabali

Sandiaga Optimistis Akhir 2024 Terlewati

Target 14,3 Juta Kunjungan Wisman

  • www.nusabali.com-sandiaga-optimistis-akhir-2024-terlewati

JAKARTA, NusaBali - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno optimistis target batas atas 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada akhir 2024 bisa tercapai, dan bahkan bisa terlewati.

"Sembilan juta (jumlah kunjungan wisman per Agustus 2024) ini sebuah prestasi dan saya optimistis kita melewati batas atas 14,3 juta. Bismillah, ini akan terlewati," kata Sandiaga saat ditemui awak media di gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/10) seperti dilansir kompas.com.

Kendati demikian, katanya, situasi geopolitik dunia dan ketegangan yang saat ini terjadi di Timur Tengah harus diwaspadai. Sebab, situasi tersebut berdampak pada alur penerbangan dunia.

"Ada gangguan (alur penerbangan) di Timur Tengah minggu lalu, dan juga ternyata timbul gangguan-gangguan di Asia Utara, Korea, dan ada kemungkinan ganggunn di belahan lain di benua Asia," katanya.

Ia mengatakan, meskipun lima pemuncak negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia seperti Australia, India, China, Malaysia, Singapura, dan Timur Leste, tidak terhubung dengan kawasan Timur Tengah, tetapi Indonesia harus tetap waspada.

Alasanya, kata Sandi, mayoritas wisatawan berkualitas yang datang ke Indonesia justru berasal dari Timur Tengah dan Amerika.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com (4/10) jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Agustus 2024 tercatat mencapai 1,34 juta kunjungan. Angka tersebut terpantau meningkat 18,30 persen dibanding periode yang sama pada 2023.

"Peningkatan sektor pariwisata di Indonesia ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2024 yang mencapai 9,09 juta kunjungan," dikutip dari siaran resmi Badan Pusat Statistika (BPS), Jumat (4/10).

Capaian kunjungan wisman pada Agustus 2024 juga meningkat 2,23 persen dibanding kunjungan wisman pada Juli 2024.

Adapun tiga negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia berasal dari Malaysia (14,09 persen), Australia (11,47 persen), dan China (9,41 persen). 7

Komentar