Perkuat Ekosistem Game di Indonesia, Kominfo Gelar IGDX Business 2024
DENPASAR, NusaBali - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI kembali menyelenggarakan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Business Matchmaking di Bali 10-12 Oktober 2024.
Acara yang diikuti oleh lebih dari 400 pelaku industri game menargetkan penguatan ekosistem pengembangan game di Indonesia melalui kolaborasi global dan peningkatan investasi.
IGDX tidak hanya mempertemukan pengembang lokal, namun juga menampilkan karya-karya inovatif dari developer Indonesia. Tidak hanya peserta dalam negeri, acara ini dihadiri juga oleh pelaku industri game dari 19 negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Tiongkok, Korea Selatan, Polandia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Selain itu, lebih dari 900 pengunjung dari dalam dan luar negeri turut meramaikan acara ini.
Ketua Tim Pengembangan Game, Animasi, dan Teknologi Baru Kominfo RI, Luat Sihombing, menjelaskan IGDX Business bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan antara pelaku industri game, baik lokal maupun internasional. “Kami memfasilitasi para pelaku industri game untuk saling bertemu, menjajaki potensi kerja sama bisnis, dan membuka kesempatan untuk memperluas skala usaha mereka melalui investasi dengan pelaku bisnis di industri ini,” ujar Luat, saat ditemui di sela-sela acara, Kamis (10/10) pagi.
Selain itu, acara ini juga menyajikan showcase booth bagi para developer, di mana publik dapat melihat berbagai inovasi dan produk yang ditawarkan. Luat juga mengatakan tidak ada kriteria khusus untuk peserta bisnis, selain mengisi profil pitch index untuk memastikan bahwa mereka adalah peserta yang serius dalam mencari peluang bisnis. Dalam acara ini juga tidak ada batasan bagi para developer game untuk menciptakan produk di berbagai platform, termasuk mobile, PC, dan konsol. Hal ini membuka peluang bagi pengembang untuk bereksperimen dengan berbagai jenis permainan.
Industri game Indonesia dikenal memiliki banyak developer yang produknya lebih banyak diekspor ke luar negeri. Beberapa nama besar seperti Toge Productions, Agate, dan Game Changer telah berhasil menembus pasar internasional. “Kita berharap, dengan acara ini, kita bisa meningkatkan investasi lebih besar lagi. Dari pelaksanaan IGDX sejak 2021 sampai saat ini, industri game Indonesia telah menghasilkan investasi sebesar 25 juta USD,” ungkap Luat.
Luat menegaskan bahwa industri game di Indonesia memiliki daya saing yang kuat di tingkat Asia Tenggara. Melalui platform Steam, hingga tahun lalu, Indonesia telah memiliki lebih dari 250 produk yang diluncurkan oleh developer lokal, menjadikannya sebagai negara dengan jumlah produk terbanyak di kawasan tersebut. Sementara itu, negara-negara lain di Asia Tenggara rata-rata memiliki kurang dari 150 produk. cr79
1
Komentar