Turyapada Tower akan Dibuka untuk Umum
Setelah Soft Launching, Pj Gubernur Cek Kesiapan
SINGARAJA, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya bersama rombongan mengecek langsung kesiapan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di wilayah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (11/10) siang.
Pengecekan kesiapan ini menyusul pembangunan fisik sudah selesai 100 persen. Setelah soft launching yang dijadwalkan dalam waktu dekat ini, masyarakat akan diberikan kesempatan untuk berkunjung secara gratis.
Rombongan Pj Gubernur meninjau semua titik Turyapada Tower. Dimulai dari ruang untuk stasiun televisi, termasuk skywalk yang menjadi satu dari sejumlah fasilitas pendukung Turyapada Tower. Pj Gubernur Mahendra Jaya pun mengapresiasi kemegahan dan struktur bangunan menara telekomunikasi setinggi 115 meter di atas perbukitan karya anak bangsa itu. Menara yang berada di puncak ketinggian menyuguhkan pemandangan yang luar biasa alam Pulau Bali.
“Menara ini tujuan utamanya untuk mengatasi blank spot penyiaran televisi di Bali Utara dan Bali Timur. Fungsi utamanya sudah tidak ada persoalan. Tadi lihat uji coba ANTV sudah lancar tidak ada kendala,” terang Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya dalam waktu dekat juga akan berkoordinasi dengan stasiun televisi pusat lainnya agar bisa memancarkan siaran langsung dari Menara Turyapada. Dia menyebut Turyapada Tower ini sangat nyaman. Stasiun televisi pun tidak perlu membawa banyak alat, namun cukup membawa MUX untuk memancarkan siaran yang lebih luas di Pulau Bali.
Progres ini disebutnya sudah siap untuk di-soft launching dalam waktu dekat. Setelah soft launching proyek pembangunan lanjutan tahap II akan dilanjutkan di anggaran tahun 2025. Anggaran itu untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung tower telekomunikasi yang juga dirancang sebagai destinasi baru di Bali Utara. Tower ini akan dilengkapi dengan planetarium, restoran putar, parkir, taman dan sarana penunjang lainnya.
Turyapada Tower. –LILIK
Mahendra Jaya pun merencanakan setelah dibuka, Turyapada Tower sudah bisa dikunjungi masyarakat. Hanya saja jumlahnya masih dibatasi 25-50 orang dalam satu hari. Kunjungannya pun akan digratiskan. Hanya saja, untuk mengunjungi tempat spektakuler ini, masyarakat perlu mendaftarkan diri melalui website Dinas Kominfo Provinsi Bali. Kunjungan gratis ini bisa dinikmati masyarakat karena dibangun menggunakan APBD Bali, sekaligus sebagai sarana pengenalan dan promosi.
Dalam kunjungan dan pengecekan langsung, Mahendra Jaya memberikan beberapa catatan yang perlu dilengkapi dan diperbaiki ke depannya. Seperti penambahan pembatas di skywalk. Sebab kondisi saat ini jika berjalan ke ujung jembatan kaca, memicu adrenalin yang sangat tinggi. Dia menyebut perlu ada pembatas untuk keselamatan pengunjung yang ketat, sehingga tempat ini benar-benar aman dan nyaman dikunjungi. Selain itu Mahendra Jaya juga mengusulkan untuk diisi studio mini yang menayangkan 7 dimensi keindahan alam Bali.
Proses pembangunan Turyapada Tower Tahap 1 yang sudah 100 persen ini menelan anggaran Rp 331 miliar. Teknik bangunan yang dirancang tahan gempa, badai angin kencang dan daya tahan 500 tahun ini dirancang oleh arsitektur Universitas Udayana (Unud). Pengerjaannya dilakukan sangat teliti dan hati-hati.
Bangunan inti Turyapada Tower setinggi 115 meter di atas bukit diperkuat dengan struktur tiang pancang berdiameter 15 meter dan ditancapkan pada kedalaman 25 meter di dalam tanah. Sedangkan pada podium tower, juga diperkuat dengan tiang pancang dengan kombinasi ukuran diameter 60-80 centimeter.
Dalam rancangannya menara telekomunikasi ini tercanggih di dunia. Karena akan dilengkapi dengan fasilitas planetarium, restoran putar 360 derajat, skywalk jembatan kaca, taman buah, taman bunga, glamping. 7 k23
Komentar