KONI Bali Pantau Cabor Kisruh
Ketua KONI Bali
I Gusti Ngurah Oka Darmawan
KONI Badung
Sekretaris KONI Badung
Made Sutama
Pengkab TI Badung
KONI Bali tetap memantau perkembangan. Saya berharap setiap persoalan ini diselesaikan dari bawah.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali akhirnya buka suara terkait kekisruhan internal beberapa cabang olahraga (Cabor) yang menjadi anggotanya. Atas persoalan itu, KONI Bali mengharapkan dapat diselesaikan dari tingkat terbawah, yakni dari kabupaten (Pengkab), sehingga tidak melebar dan meluas hingga tingkat provinsi.
Ketua KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan yang disinggung terkait konflik dualisme kepemimpinan di cabang olahraga Taekwondo Indonesia Badung (TI Badung) mengaku, bahwa semua persoalan dapat diselesaikan. Asalkan, persoalan itu diselesaikan dari tingkat terbawah di mana Cabor itu bernaung.
"Apasih yang tidak bisa diselesaikan? Semuanya bisa. Namun kita serahkan ke Kabupaten dulu," terang Oka Darmawan, Jumat (11/10).
Menurutnya, KONI Bali tetap memantau seluruh perkembangan cabang olahraga yang menjadi anggotanya, bahkan terus mengevaluasi. Terkait dualisme kepemimpinan di TI Badung itu, Oka Darmawan segera diselesaikan agar roda organisasi tetap berjalan. Karena, siapa yang menjadi ketua, dia memiliki kewenangan mengajukan atlet di berbagai kejuaraan.
"KONI Bali tetap memantau perkembangan. Saya berharap setiap persoalan ini diselesaikan dari bawah," tegas Oka Darmawan, lagi.
Sebelumnya dikhabarkan, kisruh terjadi antara KONI Badung dan Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Bali atas polemik yang terjadi di Pengkab TI Badung. Hal ini karena KONI Badung telah menunjuk Plt sementara diorganisasi tersebut.
Demikian juga Ketua KONI Badung Made Nariana sebelumnya menjelaskan duduk persoalan dalam tubuh organisasi TI Badung selama ini. Yakni, Ketua Umum Pengkab TI Badung, Putu Winasa mendapat mosi tak percaya dari anggotanya.
Melihat kondisi tersebut, Nariana bersama Sekretaris KONI Badung Made Sutama menemui Ketua Umum Pengprov TI Bali Wayan Wetha yang saat itu didampingi Ketua Hariannya Muliasa. Dalam pertemuan itu disepakati, persoalan diselesaikan di bawah dulu, sesuai saran PB TI di Jakarta.
"Memang saat pertemuan itu, ada elit Pengprov TI Bali sudah tidak sabar mau langsung menunjuk Plt saja, namun kami menolak, sebab KONI belum menemukan apa salahnya Ketua Umum TI Badung Putu Winasa. Salahnya apa? Di mana? Dan harus jelas," tegas Nariana.
Dalam pertemuan itu, akhirnya Ketum TI Bali Wayan Wetha, yang pensiunan Laksamana TNI AL memberikan kesempatan KONI Badung menyelesaikan persoalan TI Badung. Dia menolak saran elit lainnya yang kelihatan emosional dan segera ingin mengganti Putu Winasa.
"Nah saat itu saya melihat Bapak Wetha sangat bijaksana dan polos. Sayangnya, tim mereka di bawah rupanya tidak sabar. Saya bolak balik ditelpon elit yang rupanya sebagai komando mosi tidak percaya itu, dan menanyakan kelanjutan proses Putu Winasa," kata Nariana.
Mirisnya, belum tuntas KONI Badung menyelesaikan persoalan seperti yang disepakati, keluar surat Keputusan (SK) TI Bali, menunjuk Plt Pengkab TI Badung. Nariana mengatakan, berdasarkan AD/ART KONI, KONI Badung juga berhak mengambilalih kepengurusan TI kalau ada kekisruhan. Di sinilah masalah, sehingga muncul dualisme, sebab KONI Badung juga menunjuk caretaker mengganti Putu Winasa sebagai Ketua Umum sampai dilaksanakan Muskablub, setelah melakukan proses mediasi, memberi peringatan I, II dan III kepada Winasa.
"Proses itu memerlukan waktu satu bulan lebih. Seharusnya persoalan itu tidak perlu sampai ke KONI Bali kalau teman-teman di Pengprov TI Bali mau bersabar dan legowo melaksanakan aturan/ketentuan yang ada," pungkas Made Nariana.dar
Komentar