Maliq & D’Essentials Ramaikan Penutupan Peparnas
Peparnas
Ketua Sub Bidang Upacara
Hasbi Ashshiddiqi
Eko Supriyanto
Kasi Humas Polresta Surakarta
AKP Umi Suparti
JAKARTA, NusaBali - Ketua Sub Bidang Upacara PB Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII, Hasbi Ashshiddiqi, memastikan upacara penutupan yang bakal berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (13/10) tak kalah meriah dengan agenda pembukaan.
Sebab, ada berbagai pertunjukan yang bakal memanjakan penonton. Bahkan, Maliq & D’Essentials bakal meramaikan upacara penutupan tersebut. Acara dimulai sejak pukul 15.00 WIB yang menampilkan berbagai bintang tamu lainnya pula seperti Soloensis, Menuk Hentiasanti, Woro Widawati, Niken Salindry dan Aryan, hingga Diskoplo. Selanjutnya, Dodi Doris bakal menjadi penampil terakhir sebelum memasuki acara On Air yang disiarkan secara langsung oleh TVRI.
"Pemilihan talent dalam upacara penutupan Peparnas XVII ini kami lakukan lewat polling. Ini dilakukan oleh semua stakeholder yang terlibat, termasuk anak-anak muda, dari Gen Z hingga Millenial," kata Hasbi, Sabtu (12/10).
Acara akan menyajikan berbagai pertunjukan, mulai dari tarian yang melibatkan 50 penari, Symphoni Kaleidoskopik, hingga pesta kembang api. Ada pula penampilan dari Endank Soekamti, Andmesh, Mr Jono and Joni serta grup band asal Jakarta, Maliq & D’Essentials di sesi terakhir. Menurut Hasbi, Maliq & D’Essentials terpilih sebagai bintang tamu, karena menjadi opsi terbaik yang bisa mengundang animo penonton. Tak hanya itu, ada salah satu lagu spesial dari grup musik beraliran Jazz itu yang selaras dengan momentum Peparnas.
Rencananya, grup musik yang dimotori Angga Puradiredja dan Rivani Indriya Suwendi ini akan menyajikan penampilan selama 60 menit di sesi puncak.
"Salah satu lagunya yang paling hits dari Maliq & D’Essentials belakangan ini adalah ‘Kita Bikin Romantis’. Nah karena ini, kami ingin bikin suasana romantis di tempat paling romantis," kata Hasbi.
Sementara Koreograger Upacara Penutupan Peparnas, Eko Supriyanto menyebutkan, bakal ada sebuah pertunjukan seni kolaborasi pewayangan Jawa dengan membawa semangat dari Peparnas XVII.
Menurutnya, upacara penutupan nanti sangat spesial, sebab Kota Solo punya potensi yang luar biasa. Sanggar-sanggar dan seniman-seniman dari Solo yang bakal terlibat dalam karya nanti sangat spesial.
"Yang pasti pertunjukan seni santiswaran, giant puppet. Teman-teman difabel akan ikut nari tampil dari tunarungu, tunanetra, tunadaksa, untuk sepuluh menit penampilan, dan diawali lagu theme song Peparnas XVII dengan melibatkan 180 penari," beber Eko.
Kemudian pertunjukan cerita Sukrasana Sumantri sebagai simbol tokoh pewayangan Jawa, kakak beradik yang sakti mandraguna, adiknya rela berjuang mempertaruhkan nyawa untuk mencapai cita-cita kakaknya. Maksud atau pesan untuk pertunjukan nanti adalah bahwa sudah saatnya cita-cita itu diwujudkan secara bersama-sama.
"Dalam pentas seni nanti, Sukrasana Sumantri punya tugas untuk memadamkan api kaldron untuk bertujuan bahwa cita-cita dapat dilanjutkan oleh pemenang-pemenang berikutnya. Sukrasana Sumantri ini lantas meminta bala bantuan dari para superhero Jawa seperti Gatotkaca, Srikandi, Cakil, Semar, Jatayu dalam usaha memadamkan api kaldron," kata Eko.
Dari sisi keamanan, Kasi Humas Polresta Surakarta, AKP Umi Suparti memastikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan ratusan personel untuk mengamankan seluruh rangkaian upacara penutupan Peparnas XVII. Umi menjelaskan, total kekuatan yang diterjunkan pada upacara penutupan mencapai 870 personel. Dari semua itu, 360 personel di antaranya secara khusus ditempatkan untuk melakukan pengamanan upacara penutupan di Stadion Manahan.
"Selain itu, ada pula petugas-petugas yang menjaga lalu lintas dari hotel-hotel tempat atlet menginap menuju stadion. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, terutama untuk kantung-kantung parkir,"kata AKP Umi Suparti. k22
1
Komentar