nusabali

Gaya Hidup Cepat Dapat Berdampak ke Lambung

  • www.nusabali.com-gaya-hidup-cepat-dapat-berdampak-ke-lambung

KEBIASAAN makan cepat sering dilakukan generasi muda karena kesibukan. Akan tetapi, makan terlalu cepat dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang bisa berujung pada gangguan pencernaan.

Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama MKM mengingatkan gaya hidup modern yang serba cepat dapat berdampak terhadap kesehatan lambung.

“Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, banyak individu menghadapi masalah kesehatan lambung yang serius, dengan kondisi seperti mual, perut kembung, dan gastritis menjadi yang paling umum,” ujar dr Ngabila dalam rilis pers, Jumat (27/9/2024).

Dia mengatakan, kebiasaan makan yang tidak teratur, stres, dan kurangnya perhatian terhadap pola makan sehat menjadi faktor utama yang memperburuk masalah ini.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan lambung dan mengenali tanda-tanda awal gangguan pencernaan.

Sebagai solusi, dia mengatakan perubahan gaya hidup yang sederhana namun efektif dapat membantu meredakan gejala gangguan lambung.

Pertama, penting untuk mengatur pola makan dengan konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran dan buah- buahan, serta menghindari makanan pedas dan berlemak.

Selain itu, praktik mindfulness dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi stres yang berkontribusi terhadap masalah lambung.

Di samping itu, dr Ngabila menambahkan, obat alami juga dapat berperan dalam meredakan gangguan mual dan perut kembung secara efektif.

Rempah-rempah seperti jahe dan peppermint telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan gejala tersebut. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi mual pada pasien yang mengalaminya.

Menurut dia mengintegrasikan solusi alami ini ke dalam rutinitas harian tidak hanya mendukung kesehatan lambung, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan obat-obatan kimia.

"Dengan langkah-langkah ini, kita dapat lebih baik dalam menjaga kesehatan lambung di tengah kesibukan hidup sehari-hari," ujarnya.

Tren makanan viral yang digandrungi oleh generasi Milenial dan Gen Z juga bisa berdampak pada kesehatan lambung, demikian disampaikan dokter gizi dr Putri Sakti Dwi Permanasari SpGK.

Dalam rilis pers yang diterima, Selasa (9/7/2024), dr Putri menyatakan bahwa konsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan, seperti mie setan level 10 dan steamboat pedas, dapat menyebabkan iritasi pada lambung.

Makanan-makanan tersebut memang menggugah selera, tetapi berpotensi meningkatkan risiko gastritis atau peradangan lambung.

Selain makanan pedas, dr Putri juga menyoroti kebiasaan makan cepat yang sering dilakukan generasi muda karena kesibukan. Makan terlalu cepat dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang bisa berujung pada gangguan pencernaan.

Stres juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kesehatan lambung. Stres yang berlebihan bisa meningkatkan produksi asam lambung, menyebabkan kondisi seperti GERD atau maag.

Untuk mencegah komplikasi serius akibat gangguan lambung, dr Putri merekomendasikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti perut kembung, mual, muntah, atau maag.

Dia juga menyarankan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti sayuran hijau, pisang, dan yogurt, serta menghindari makanan pedas, asam, berlemak, dan gorengan. Bahan herbal seperti madu dan kunyit dapat membantu meredakan gangguan lambung berkat sifat anti-inflamasinya.

Dia juga menekankan pentingnya mengurangi stres melalui teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi. Dengan pendekatan ini, tidak hanya kesehatan lambung yang terjaga dengan baik, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan dapat meningkat. 7 ant

Komentar