Inggris Hajar Finlandia, Lee Carsley Enggan Bertahan
Roy Keane Sarankan FA Tunjuk Pep Guardiola Jadi Pelatih Three Lions
HELSINKI, NusaBali - Inggris kembali ke jalur kemenangan dengan mengalahkan tuan rumah Finlandia 3-1 dalam lanjutan UEFA Nations League, di Stadion Helsingin Olympiastadion, Minggu (13/10) malam WITA. Kemenangan itu jadi reaksi positif Inggris usai dikalahkan Yunani 1-2 di kandang sendiri, Stadion Wembley, London, Kamis (10/10) lalu.
Dalam laga itu Jack Grealish membuka keunggulan Inggris pada menit ke-18. Kemudian Trent Alexander-Arnold dan Declan Rice menambah keunggulan Inggris 3-0, pada menit ke-74 dan 84'. Gawang Inggris bobol pada menit ke-87 lewat Arttu Hoskonen.
Manajer interim Inggris Lee Carsley menyebut kemenangan ini merupakan respons terbaik dari timnya. Meski demikian, Carsley menilai Inggris masih bisa lebih baik.
"Kami mencari reaksi dan ini baru empat pertandingan jadi saya masih belum benar-benar tahu persis bagaimana tim merespons kemunduran," ujar Carsley kepada ITV.
"Tapi mereka merespons dengan cara terbaik. Mencetak tiga gol bagus tapi kecewa karena kebobolan di akhir. Kami memegang kendali, menguasai bola, banyak mengoper, dan menciptakan banyak peluang. Tapi kami masih bisa lebih baik."
Inggris kini menempati peringkat kedua klasemen Grup 2 UEFA Nations League B dengan sembilan poin dari empat laga. Mereka tertinggal tiga angka dari Yunani yang ada di puncak.
Meski baru saja meraih kemenangan, pelatih Lee Carsley menegaskan enggan menjadi manajer Inggris, setelah masa interimnya habis. Carsley menyebut timnas Inggris pantas ditangani manajer kelas dunia.
Carsley ditunjuk sebagai manajer interim Inggris setelah Gareth Southgate mundur. Carsley ditugaskan memimpin The Three Lions di enam laga UEFA Nations League hingga November.
Setelah mencatat kemenangan di dua laga perdana, Carsley kemudian merasakan kekalahan setelah Inggris ditaklukkan Yunani di Wembley. Usai kekalahan itu, Carsley dilaporkan enggan dipermanenkan dan menegaskan tugasnya hanya sampai November.
"Saya belum benar-benar memikirkannya. Saya selalu mengatakan hal yang sama. Tugas saya enam pertandingan dan saya senang dengan itu. Ini posisi yang istimewa," ujar Carsley.
"Pekerjaan ini pantas diisi pelatih kelas dunia yang sudah meraih trofi dan saya masih dalam perjalanan menuju ke sana," tutup Carsley, menegaskan.
Menanggapi sikap Lee Carsley enggan bertahan, mantan kapten timManchester United (MU) yang kini jadi pundit sepak bola, Roy Keane, memberikan pendapat dan saran kepada Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), untuk mengangkat sosok Pep Guardiola menjadi pelatih Timnas Inggris selanjutnya.
"FA harus mencari orang yang tepat, terlepas dari faktor finansial. Jika Lee Carsley merasa tidak tertarik, maka FA harus segera menemukan pelatih yang sesuai. Rekrutlah Pep, cari yang terbaik," ujar Roy Keane kepada ITV Sport.
Selain itu, Keane juga memberikan komentar mengenai penampilan Timnas Inggris dalam laga melawan Finlandia. Keane secara khusus memuji gol Trent Alexander-Arnold melalui tendangan bebas. Namun, Keane juga menyorot kelemahan defensif bek sayap Liverpool itu.
Roy Keane menekankan perlunya Inggris memiliki pelatih yang tidak hanya mampu mengelola permainan menyerang, tetapi juga memiliki pemahaman yang kuat tentang pertahanan.
Dengan Pep Guardiola yang dikenal dengan filosofi permainan menyerangnya yang efektif, Roy Keane percaya bahwa pelatih asal Spanyol ini bisa membawa perubahan positif bagi Timnas Inggris.
Sementara itu, Pep Guardiola membantah kabar dirinya akan meninggalkan Manchester City dalam waktu dekat dan melatih Timnas Inggris. Apalagi kontrak pelatih asal Spanyol itu dengan ManCity tersisa sampai musim panas 2025. Guardiola sendiri mengaku sangat nyaman melatih ManCity, tetapi sejauh ini dia belum membuat keputusan terkait masa depannya.
"Kabar itu (melatih Inggris) tidak benar. Bila saya membuat keputusan, saya akan mengatakannya... Saya juga tidak tahu, apapun bisa terjadi," ungkap Pep Guardiola.
Sejak memulai karier kepelatihannya di tingkat senior bersama Barcelona pada 2008, Guardiola mempersembahkan total 14 trofi di Barca, tujuh gelar juara untuk Bayern Muenchen, dan 18 titel untuk Manchester City. *
1
Komentar