Lahan Sawah Makin Susut, Produksi Beras RI Turun 760 Ribu Ton
JAKARTA, NusaBali - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 mengalami penurunan. Produksi beras tahun ini diperkirakan turun 760 ribu ton dibandingkan tahun 2023.
"Produksi beras pada konsumsi pangan penduduk pada tahun 2024 mencapai 30,34 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Konferensi Pers, seperti dilansir detikcom, Selasa (15/10).
Dia menjelaskan penurunan produksi Itu sejalan dengan semakin menyusutnya luas panen dan produksi gabah nasional.
Berdasarkan data yang dipaparkan disebutkan Luas panen padi tahun 2024 diperkirakan mencapai 10,05 juta hektar atau turun sebesar 0,17 juta hektar dibanding tahun lalu.
Penyumbang penurunan luas panen pada tahun 2024 adalah karena penurunan yang terjadi musim panen padi yang semakin menyusut.
Subround I (musim) terjadi penurunan penurunan sebesar 0,64 juta hektar dibandingkan periode yang sama dibandingkan tahun lalu. Alhasil, lahan panen padi menjadi 3,57 juta ha dari 4,21 juta ha pada periode yang sama.
"Kenapa ini penurun luas panen menurun karena merupakan dampak dari fenomena El Nino yang menyebabkan mundurnya musim tanam," ujarnya.
Meski begitu, pada subround II (Mei-Agustus 2024) diperkirakan ada peningkatan lahan panen padi sebesar 0,10 juta ha. Hal serupa juga terjadi pada subround III (September-Desember) yang berpotensi naik sebesar 0,38 juta hektare.
Sejalan dengan itu, produksi padi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 52,66 juta ton gabah kering giling (gkg) atau mengalami penurunan sebesar 1,32 juta ton gkg.
"Seperti halnya luas panen padi, penurunan produksi gabah kering giling ini terjadi pada Subround I, yaitu Januari sampai April yang turunnya sebesar 3,3 juta ton gabah kering dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Periode Mei sampai dengan Agustus dan September sampai dengan Desember terjadi kenaikan produksi gabah kering giling yang masing-masing periode ini sebesar 0,27 juta ton dan sebesar 1,74 juta ton gkg," ujarnya. 7
Komentar