Pusat Kuliner dan Kreativitas Hadir di Peliatan Ubud
GIANYAR, NusaBali.com - Restoran Ramu Kitchen, yang kini menempati rooftop Titik Dua Ubud, telah menjalani transformasi menjadi lebih dari sekadar tempat makan. Dengan sentuhan arsitek Andra Matin, resto ini mengusung konsep baru sebagai pusat kuliner, ekspresi kreatif, dan ruang komunitas.
Melalui desain yang menggabungkan unsur alam dengan arsitektur minimalis, Andra Matin menciptakan suasana yang terinspirasi dari hutan sekitar. "Kami ingin menghadirkan pengalaman bersantap yang tidak hanya menawarkan hidangan, tetapi juga suasana alam seperti gesekan dedaunan dan suara burung yang menyatu dengan arsitektur," ujar Andra Matin.
Kini, Ramu Kitchen memperkenalkan konsep "forest-to-table," yang memperluas filosofi farm-to-table dengan bahan-bahan yang berasal langsung dari alam sekitar. Hal ini disampaikan oleh General Manager Titik Dua, Fonny Makatita, yang menekankan transformasi restoran ini sebagai pusat eksplorasi kuliner dan kreativitas di Ubud.
Head Chef Ramu Kitchen, Kori Antarayasa, menghidupkan kembali warisan kuliner Bali dengan pendekatan modern. Setiap hidangan mencerminkan kisah tradisi yang diperbarui, seperti Smokey Tuna Banana Heart Lawar yang terinspirasi dari lawar favorit sang ibu. "Di Bali, memasak adalah bentuk kasih sayang dan bentuk pelayanan kepada sesama," kata Chef Kori.
Petualangan kuliner di resto berlokasi di Jalan Cok Rai Pudak 48, Desa Peliatan, melibatkan berbagai hidangan inovatif seperti Aged Duck Ssam dan Pig's Jowl Sisig Taco, serta Lobster Jimbaran Bay yang menonjolkan penggunaan bahan lokal.
Selain makanan, Ramu Kitchen menghadirkan minuman koktail yang diramu oleh mixologist I Wayan Gunarsa. Berbagai koktail seperti Spicy Tabia Bun Margarita dan Lemon Basil Gin diracik dengan rempah-rempah lokal yang diambil langsung dari hutan, melengkapi pengalaman kuliner yang unik di restoran ini.
Dengan luas 300 m2 dan kapasitas untuk 60 tamu, restoran ini menawarkan ruang yang ideal untuk berbagai acara, mulai dari jamuan makan malam, sesi brainstorming, hingga acara komunitas.
Fonny Makatita menjelaskan bahwa tempat ini didesain untuk menciptakan suasana santai namun elegan, memberikan latar yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam, berkumpul bersama keluarga, atau menghadiri acara seni.
Sebagai pusat seni dan kreativitas, Ramu Kitchen juga mengadakan berbagai kegiatan eksklusif seperti pemutaran film, pameran seni, acara sastra, dan lokakarya yang menggabungkan seni kuliner dengan bentuk ekspresi kreatif lainnya. Melalui acara-acara ini, Ramu Kitchen mengundang komunitas Ubud untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang merayakan budaya dan kreativitas lokal.
Transformasi Ramu Kitchen di rooftop Titik Dua Ubud merupakan upaya untuk menghadirkan ruang yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendekatkan orang dan menciptakan koneksi melalui seni dan kuliner. *nvi
1
Komentar