Percintaan Indah Bersama Kyoto…
BEGITU Guruji meninggalkan kuil Kiyomizu-dera di Kyoto Agustus 2024 lalu, tiba-tiba di atas kepala Guruji muncul langit yang berbentuk love memeluk awan yang berbentuk love.
Dan disaksikan oleh dua Jero Mangku dari Bali. Satu dari Besakih, yang lain dari Batur, Bali. Hal yang sama terjadi ketika Guruji siap memasuki bus. Langit dan awan keduanya berbicara bahasa cinta kasih yang sama. Pada hari yang sama, gempa bumi kecil dan pelangi terjadi di Jepang. Semuanya berbisik jelas: "Tidak diragukan lagi, kamu adalah keheningan yang ada di sini untuk berbagi cinta kasih".
Anehnya, ketika Guruji mendarat di Bali setelah kembali dari Kyoto, langit Bali juga dipenuhi awan yang berbentuk love. Guruji belum pernah menerima pesan yang begitu jelas dari alam semesta. Ia memberi keyakinan untuk melangkah maju. Satu bulan setelah kembali dari Jepang, masih ada magnet di Jepang yang menarik Guruji ke arah tertentu.
Pagi ini Guruji bangun lebih pagi di Ashram, ketika melihat ke langit, ada Cahaya yang bergerak ke arah Utara. Cahaya itu berbisik dalam jiwa: "Izinkan Cinta Kasih yang menjadi raja di dalam". Artinya, biarkan cinta kasih menjadi raja di kerajaan dalam hati. Masa lalu mungkin penuh dengan masalah dan kesulitan, tetapi mereka hadir untuk memperkuat cinta kasih. Mirip dengan kegelapan yang menerangi Cahaya. Pada saat yang sama Cahaya menyegarkan ingatan Guruji, cinta itu seperti mawar.
Tidak jauh berbeda dengan teratai. Sejiwa dengan mawar yang tidak dapat dipisahkan dengan duri, teratai yang tidak dapat dipisahkan dengan lumpur, cinta kasih juga tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Tidak peduli apa yang terjadi dalam hidup, cinta kasih selalu ada untuk selamanya. Akibatnya, berita di luar mungkin penuh dengan perang dan konflik, politik mungkin penuh dengan serangan dan kebencian, tetapi masih banyak jiwa suci yang ada di sini untuk berbagi cinta kasih. Mereka yang mempraktikkan pesan terakhir dengan sungguh-sungguh akan mengalami sendiri: "Tidak ada keindahan yang lebih indah daripada keheningan yang dipeluk oleh cinta kasih". Untuk membantu Anda tumbuh dan bersinar, berikut adalah beberapa nutrisi spiritual.
Live, Life, Love
"Live, life, love" mewujudkan esensi dari apa artinya mengalami dan menghargai keberadaan secara sepenuhnya. Tiga kata sederhana namun mendalam ini mengingatkan kita tentang keterkaitan antara tindakan, keberadaan, dan emosi. "Live" berarti merangkul momen saat ini, terlibat dengan dunia di sekitar kita, dan mengejar hasrat kita dengan energi dan rasa ingin tahu. Ini tentang melangkah keluar dari rutinitas, mengambil risiko, dan menemukan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari. Hidup sepenuhnya sering kali mengharuskan keluar dari zona nyaman, mencoba hal-hal baru, dan menikmati momen-momen yang membuat hidup menjadi kaya dan bermakna.
"Life" di sisi lain, adalah pengalaman yang lebih luas—perjalanan yang kita semua lalui. Ini mencakup pasang surut, keberhasilan dan kegagalan, dan pelajaran yang dipelajari di sepanjang jalan. Hidup dipenuhi dengan keindahan dan perjuangan, dan melalui navigasi ulang ini kita dapat tumbuh dan berkembang. Menjalani hidup sepenuhnya berarti menerima ketidakkekalan dan ketidakpastiannya, memahami bahwa suka dan duka adalah bagian dari pengalaman manusia. Hidup mendorong kita untuk mencari tujuan dan makna, membimbing kita untuk bertanya, "Apa yang benar-benar saya inginkan?" dan "Bagaimana saya dapat memanfaatkan waktu saya di sini sebaik-baiknya?"
"Love" adalah inti emosional yang memberikan makna terdalam pada hidup. Cinta diekspresikan dalam berbagai bentuk ---romantis, kekeluargaan, platonis, dan mencintai diri. Cinta menghubungkan kita dengan orang lain, menciptakan ikatan yang memperkaya hidup kita dengan empati, kasih sayang, dan rasa memiliki. Cinta mengajarkan kita kesabaran, pengampunan, dan kerentanan. Pada akhirnya, cinta adalah kekuatan pendorong di balik mengapa kita menjalani dan menghargai hidup. 7
1
Komentar