nusabali

Hunian Akomodasi di Munduk Capai 80 Persen

Pelaku Usaha Harapkan Jelang Nataru Makin Meningkat

  • www.nusabali.com-hunian-akomodasi-di-munduk-capai-80-persen

Selain keindahan alam, aktivitas warga saat memetik cengkeh juga menarik minat wisman datang ke Munduk.

DENPASAR, NusaBali
Dua bulan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), salah satu tujuan wisata di kawasan Bali bagian utara yakni Desa Wisata Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, ramai dikunjungi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman). Alhasil, tingkat hunian kamar hotel bertahan di angka 80 persen.

Saat ini wisman yang paling banyak berkunjung ke Munduk masih didominasi dari Eropa. Antara lain dari Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan beberapa negara lainnya.

Menurut kalangan pengusaha wisata di Munduk, sejauh ini wisman Eropa memang paling suka dan paling banyak menginap di Munduk. Sedang wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan Asia masih terbilang minim. “Sebagian besar memang wisman asal Eropa,” ujar I Ketut Edi Astana, pengusaha pariwisata yang juga Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM), Jumat (18/10).

Dikatakan Edi Astana, suasana persawahan, perkebunan dan juga objek alam lain yang menawarkan kesejukan jadi daya tarik wisman asal Eropa berkunjung ke sana. “Memang cuaca sekarang berubah agak panas, namun di Munduk masih lebih sejuk dibanding di tempat lain, itu lah alasan mengapa wisman, terutama wisman Eropa banyak datang ke Munduk,” ucapnya.

Dikatakan, dalam sepekan sekitar 50 orang wisman yang datang dan menginap di Munduk. Pelancong atau wisatawan tersebut menginap di akomodasi-akomodasi, seperti vila dan hotel yang tersedia di Munduk. “Saat ini jumlahnya ada sekitar 65 vila, dari awalnya 60,” sebut Edi Astana.

Selain keindahan alam, aktivitas warga sekitar juga menarik wisman ke Munduk. “Seperti sekarang ini masih musim petik cengkeh, banyak wisatawan yang tertarik menyaksikan,” kata Edi Astana.

Sedangkan objek wisata yang digemari wisatawan adalah kawasan hutan dan Danau Tamblingan. Begitu juga Air Terjun Munduk atau yang dikenal Air Terjun Tanah Barak (Red Coral Waterfall).

Edi Astana memperkirakan tingkat hunian ke depan, terutama pada saat jelang Nataru akan bertambah. “Memang saat ini belum ada yang booking. Mudah-udahan last minute nanti, memasuki liburan Nataru, akan ada tambahan kunjungan,” harap Edi Astana. 7 k17

Komentar