Melek Pariwisata, Spentriwi Budayakan Siswa Berbahasa Asing dan Daerah
Spentriwi
SMPN 3 Mengwi
Nyoman Ratana
Buduk
Mengwi
Bahasa Inggris
Bahasa Asing
Bahasa Bali
Bahasa Daerah
Sopan Santun
Pariwisata Bali
MANGUPURA, NusaBali.com - SMPN 3 Mengwi (Spentriwi) berlokasi di Banjar Sengguan, Desa Buduk, Mengwi, Badung yang tidak jauh dari episentrum pariwisata Canggu-Tibubeneng. Penguasaan terhadap bahasa asing dan memperkuat identitas peserta didik dengan bahasa daerah dirasa perlu.
Bahasa daerah seperti Bahasa Bali merupakan identitas orang Bali, di mana nilai, budaya, dan jejak peradaban Pulau Dewata diteruskan secara lisan dari generasi ke generasi. Di tengah perkembang pariwisata dan gempuran budaya asing, bahasa daerah menjadi tameng.
Namun, kala dunia yang tanpa batas seperti sekarang ini. Lebih-lebih diikuti persaingan SDM global, bahasa internasional seperti Bahasa Inggris perlu dikuasai agar pemuda Bali tidak termarginalkan di tanahnya sendiri.
Oleh karena itu, Kepala Spentriwi I Nyoman Ratana SPd MPd memulai program membudayakan bahasa asing dan daerah kepada anak didiknya. Program ini sudah dimulai sejak ia pindah tugas dari SMPN 3 Abiansemal ke Spentriwi, Agustus 2023 silam.
"Program ini tidak saklek bahwa siswa itu harus bisa berbahasa (asing dan daerah). Prinsipnya yang penting, siswa itu berani berekspresi terutama dengan Bahasa Inggris," beber Ratana kepada NusaBali.com, ditemui di Spentriwi, Jumat (18/10/2024).
Program berbahasa asing dan daerah yang digagas Ratana ini sejalan dengan jargon 'Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.' Jargon ini dikenalkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristek RI.
Karena Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa utama dalam komunikasi dan kegiatan pembelajaran di sekolah, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris mendapat jatah di satu hari khusus dalam sepekan. Setiap hari Kamis, warga Spentriwi diimbau bertutur Bahasa Bali, hari Jumatnya untuk Bahasa Inggris.
"Pelajaran di kelas tetap memakai bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Ya paling tidak saat membuka kelas, sapa menyapa, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris itu dipakai atau disisipkan di sana. Seperti yang saya katakan tadi, tujuan utamanya adalah memberanikan diri," jelas Ratana.
Ratana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Badung ini pun punya jargon sendiri untuk program ini. Jargonya itu dipajang di papan reklame di halaman sekolah yang berbunyi, 'Bahasa Indonesia Kita Budayakan, Bahasa Bali Kita Lestarikan, Bahasa Inggris Kita Pelajari.'
Selain soal skill berbahasa, peserta didik Spentriwi juga dibina mengucapkan salam sapa khususnya kepada guru dan tamu. Terkesan sederhana, namun dapat membentuk akhlak dan melatih norma sopan santun pelajar yang saban hari kian luntur akibat pergeseran zaman. *rat
Namun, kala dunia yang tanpa batas seperti sekarang ini. Lebih-lebih diikuti persaingan SDM global, bahasa internasional seperti Bahasa Inggris perlu dikuasai agar pemuda Bali tidak termarginalkan di tanahnya sendiri.
Oleh karena itu, Kepala Spentriwi I Nyoman Ratana SPd MPd memulai program membudayakan bahasa asing dan daerah kepada anak didiknya. Program ini sudah dimulai sejak ia pindah tugas dari SMPN 3 Abiansemal ke Spentriwi, Agustus 2023 silam.
"Program ini tidak saklek bahwa siswa itu harus bisa berbahasa (asing dan daerah). Prinsipnya yang penting, siswa itu berani berekspresi terutama dengan Bahasa Inggris," beber Ratana kepada NusaBali.com, ditemui di Spentriwi, Jumat (18/10/2024).
Program berbahasa asing dan daerah yang digagas Ratana ini sejalan dengan jargon 'Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.' Jargon ini dikenalkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristek RI.
Karena Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa utama dalam komunikasi dan kegiatan pembelajaran di sekolah, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris mendapat jatah di satu hari khusus dalam sepekan. Setiap hari Kamis, warga Spentriwi diimbau bertutur Bahasa Bali, hari Jumatnya untuk Bahasa Inggris.
"Pelajaran di kelas tetap memakai bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Ya paling tidak saat membuka kelas, sapa menyapa, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris itu dipakai atau disisipkan di sana. Seperti yang saya katakan tadi, tujuan utamanya adalah memberanikan diri," jelas Ratana.
Ratana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Badung ini pun punya jargon sendiri untuk program ini. Jargonya itu dipajang di papan reklame di halaman sekolah yang berbunyi, 'Bahasa Indonesia Kita Budayakan, Bahasa Bali Kita Lestarikan, Bahasa Inggris Kita Pelajari.'
Selain soal skill berbahasa, peserta didik Spentriwi juga dibina mengucapkan salam sapa khususnya kepada guru dan tamu. Terkesan sederhana, namun dapat membentuk akhlak dan melatih norma sopan santun pelajar yang saban hari kian luntur akibat pergeseran zaman. *rat
1
Komentar