nusabali

Menteri Kabinet Indonesia Maju Lepas Kepulangan Jokowi ke Solo di Bandara Halim

  • www.nusabali.com-menteri-kabinet-indonesia-maju-lepas-kepulangan-jokowi-ke-solo-di-bandara-halim

JAKARTA, NusaBali.com - Sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju dijadwalkan hadir untuk melepas Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, saat bertolak pulang menuju Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (20/10/2024). Keberangkatan tersebut dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, setelah masa jabatan Jokowi sebagai presiden berakhir.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa Presiden Ke-8 RI, Prabowo Subianto, juga akan ikut mengantarkan Jokowi dari Istana Kepresidenan Jakarta hingga ke bandara. “Para menteri Kabinet Indonesia Maju rencananya akan ikut melepas keberangkatan Pak Jokowi ke Solo di Bandara Halim sore ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Jokowi tidak akan menggunakan pesawat komersial untuk perjalanan menuju kampung halamannya. Sebagai bentuk penghormatan, mantan presiden ini direncanakan terbang menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara. "Presiden Ke-7 akan dilepas dengan penuh kehormatan," tambah Hasan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengonfirmasi bahwa Jokowi tidak akan menggunakan layanan maskapai komersial untuk perjalanannya. “Tidak, tidak naik Garuda atau pun Citilink,” ungkap Irfan.

Sesuai dengan informasi dari Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo), yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, penerbangan Jokowi dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyebut bahwa Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah mempersiapkan skenario kepulangan Jokowi, baik melalui jalur udara maupun darat.

Untuk opsi jalur darat, Kemensetneg telah menyiapkan mobil Toyota Alphard bernomor polisi AD 1 JKW berwarna hitam sebagai transportasi bagi Jokowi jika dia memilih untuk kembali ke Solo dengan cara tersebut. 

Momen ini menjadi penutup perjalanan kepemimpinan Joko Widodo sebagai presiden, yang telah melayani selama dua periode, dan merupakan kesempatan bagi para menteri serta kolega untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa.*ant

Komentar