nusabali

Hasto Sebut Komunikasi Prabowo-Mega Sangat Baik

  • www.nusabali.com-hasto-sebut-komunikasi-prabowo-mega-sangat-baik

GIANYAR, NusaBali - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, hubungan komunikasi antara Ketua Umum DPP PDIP Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto sudah terbangun dan sangat baik. Hal ini menjawab pertanyaan awak media soal rencana pertemuan kedua tokoh itu.

“Ya sebenarnya kan pola komunikasi kan sudah terbangun. Sejarah hubungan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo justru menunjukkan suatu persahabatan yang erat,” kata Hasto. “Ketika banyak orang yang datang ketika berkuasa, Ibu Mega menunjukkan karakter seorang sahabat yang di dalam sejarahnya banyak bekerja sama dengan Pak Prabowo, saling membantu di antara kedua pemimpin, sehingga komitmen terhadap bangsa dan negara bagi Ibu Mega itu merupakan suatu dedikasi secara total,” tambah Hasto di Tonykara Art Gallery, Ubud, Gianyar, Sabtu (19/10) malam.

Menurut dia, komunikasi telah dilakukan dengan berbagai utusan dari Prabowo dan Megawati. “Komunikasi telah dilakukan melalui utusan beliau, dan dari Mas Pramono Anung yang telah menyampaikan pesan-pesan secara khusus, sehingga tidak ada hambatan di dalam kaitannya dengan komunikasi,” jelas Hasto. Menurut dia, Megawati menghormati kesibukan dari Prabowo, dimana beberapa waktu lalu menyiapkan jajaran kabinetnya. Sehingga peluang untuk bertemu bisa dilakukan setelahnya.

“Kita hormati Pak Prabowo yang memang saat itu sedang mempersiapkan sesuatu susunan kabinet, bahkan kemudian telah dilakukan semacam introduction terhadap kebijakan-kebijakan strategis dari Pak Prabowo di Hambalang. Itu merupakan suatu proses yang dihormati oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga kalau pertemuan di antara kedua pemimpin itu kan bisa dilakukan kemudian,” jelas Hasto.

Tetapi apakah PDIP akan masuk ke dalam pemerintahan Prabowo? Itu pertanyaan wartawan berikutnya. Hasto menjawab, ke depan semua keputusan berada di tangan Megawati, termasuk soal sikap politik PDIP. “Kalau terkait dengan sikap politik partai apakah berada di dalam pemerintahan atau menjadi penyeimbang, apakah ada kader PDI Perjuangan yang berada dalam atau di luar pemerintahan, itu kewenangan sepenuhnya dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegas Hasto. Dia pun memastikan sekali lagi hubungan Prabowo dan Megawati, berjalan baik, terlebih dalam berkomunikasi. Karenanya, Hasto mendoakan di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia bisa lebih baik.

“Komunikasi sekali lagi kan sangat baik antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, disatukan oleh aspek-aspek historis, dan Ibu Mega dalam seluruh perjalanan sejarah dari Pak Prabowo juga mampu menunjukkan sebagai seorang sahabat dalam suka maupun duka. Sehingga pertemuan akan bisa dilakukan tetap, dan kemudian yang penting kita semua mendoakan agar bangsa dan negara ini bisa lebih baik ke depan,” pungkas Hasto yang hadir di Ubud untuk pembukaan acara pameran tunggal karya seni oleh Butet Kertaredjasa.

Terkait ketidakhadiran Megawati saat pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Minggu kemarin, Hasto mengatakan instruksi langsung dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk kadernya yang duduk di legislatif untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto. “Ya memang kami, Ibu Mega telah mengeluarkan instruksi secara langsung bahwa seluruh anggota legislatif dari PDI Perjuangan dilarang untuk keluar kota dan semua harus hadir di dalam proses yang konstitusional berkaitan dengan pelantikan Bapak Prabowo selaku Presiden,” kata Hasto. Hasto hadir di galeri tersebut untuk pembukaan acara pameran tunggal karya seni oleh Butet Kertaredjasa.

Hasto pun menegaskan, PDIP sangat menghormati pelantikan Presiden Prabowo, meskipun Megawati berhalangan hadir. “Ini sesuatu momentum kenegaraan yang juga dihormati oleh PDI Perjuangan,” ungkap dia. Dia juga mengungkapkan kondisi Megawati sedang flu selepas melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, Rusia dan Uzbekistan. 

“Seperti kita lihat kemarin pada saat Ibu Mega hadir di dalam promosi doktor saya, beliau pun kan juga menggunakan masker, karena memang setelah pulang dari Rusia, Uzbekistan kemudian melihat polusi yang begitu besar, dan kemudian semacam alergi debu. (Jad flu) Seperti itu,” jelasnya. 7 k22

Komentar