Desa Geriana Kangin Gelar Pamiyosan Ida Bhatara Bagus Babotoh.
Desa Geriana Kangin
Pamiyosan Ida Bhatara Bagus Babotoh
Bendesa Adat Geriana Kangin
Jro Ketut Yasa
Jro Mangku Dibia
AMLAPURA, NusaBali - Krama Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar upacara pamiyosan Ida Bhatara Bagus Babotoh. Upacara ini rangkaian dari Usaba Kapat di Pura Puseh, Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/10).
Upacara ini merupakan pamiyosan kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pamiyosan Ida Bhatara Puseh, Purnama Kapat, Wraspati Paing Medangsia, Kamis (17/10).
Bendesa Adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa memaparkan Usaba Kapat dilaksanakan setiap setahun sekali, puncaknya Purnama Kapat. Khusus untuk upacara pamiyosan dilaksanakan tiga kali. Rangkaian upacara itu diawali Ida Bhatara katuran mlasti ke segara Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/10). Karena minggu berikutnya ada hari Ingkel Wong, maka selama seminggu tidak menjalankan rangkaian Usaba Kapat.
Maka upacaranya baru diawali Purnama Kapat yang merupakan pamiyosan pertama, disusul pamiyosan kedua Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/10), selanjutnya upacara pangerejangan Soma Umanis Pujut, Senin (21/10), berlanjut upacara pamiyosan ketiga, Anggara Paing Pujut, Selasa 922/10), dan terakhir upacara pangerejangan Buda Pon Pujut, Rabu (23/10), berlanjut nyineb.
Saat mlasti pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/10) bersama dengan pratima Ida Bhatara dari Desa Adat Duda, yang juga melaksanakan usaba kapat.
"Di sini memang upacara pamiyosan dilaksanakan tiga kali. Pangrejangan juga tiga kali. Setiap pangrejangan ditandai Ida Bhatara mapurwadaksina mengelilingi mandala Pura Puseh sebanyak tiga kali, juga diiringi tari sakral rejang, dan ada penari daratan (keris)," katanya.
Desa Adat Geriana Kangin yang mewilayahi 7 banjar adat yakni Banjar Darma Arta, Banjar Darma Karya, Banjar Darma Santi, Banjar Darma Yadnya, Banjar Darmayasa, Banjar Darma Sila dan Banjar Giri Purwa.
Foto: Bendesa Adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa (kanan) dan Jro Mangku Dibia, di Pura Puseh, Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Minggu (20/10). -NANTRA
Jro Mangku Dibia, pamangku di Pura Puseh Desa Adat Geriana Kangin, juga memaparkan demikian. "Kenapa ada upacara pamiyosan Ida Bhatara Sri, karena krama Desa Adat Geriana Kangin, nyungsung Ida Bhatara Sri," jelas Jro Mangku Dibia, yang suntuk ngayah sejak tahun 1972.
Nantinya lanjut Jro Mangku Dibia, di akhir upacara usaba kapat, saat nyineb Buda Pon Pujut, Rabu (23/10), setelah seluruh rangkaian upacara tuntas, maka diakhiri dengan acara perang sampian.
Krama pangayah melakukan perang sampian, saling serang menggunakan sampian dan janur, pertanda itu tengah melaksanakan upacara nangluk merana. "Harapannya agar Ida Bhatara Sri kembali menganugerahi kemakmuran, untuk kesejahteraan umat sedharma. Sehingga nantinya ada yang dipersembahkan kembali dalam bentuk yadnya di setiap upacara berlangsung," tambah pamangku yang mengaku telah berusia 80 tahun tersebut.
Upacara perang sampian ditandai menggoyang-goyangkan penjor, kemudian saling serang gunakan sampian dan janur, katanya berlangsung setiap setahun sekali, di saat nyineb Ida Bhatara, rangkaian Usaba Kapat.7k16
1
Komentar