nusabali

Luhut Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional

Presiden Prabowo Lantik 48 Menteri dan 55 Wakil Menteri

  • www.nusabali.com-luhut-jadi-ketua-dewan-ekonomi-nasional

Peran Luhut dalam memimpin Dewan Ekonomi Nasional adalah membantu pemerintah mendigitalisasi sistem perekonomian nasional agar menjadi lebih efisien

JAKARTA, NusaBali
Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik 48 menteri dan 55 pejabat Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10). Selain itu juga ada lima pejabat setingkat menteri yang dilantik. Salah satu yang menjadi kejutan dalam acara pelantikan kemarin, yakni pengangkatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Pelantikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 139/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Ekonomi Nasional ditetapkan pada 20 Oktober 2024. "Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, Presiden RI Prabowo Subianto, terhitung sejak saat pelantikan mengangkat Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional," demikian petikan pernyataan yang dibacakan Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Nanik Purwanti. Sebelum diangkat menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak tahun 2019 pada Kabinet Indonesia Maju.

Luhut juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2015-2016, menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Sebagai Menko Marves, Luhut memiliki peran strategis di bidang kemaritiman, lingkungan, serta infrastruktur tol, kereta cepat, pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik, hingga aktif menjadi penghubung pemerintah dengan investor asing. Luhut juga menjadi sosok yang memegang peranan penting selama pandemi COVID-19 dalam mengendalikan penularan SARS-Cov-2. Luhut juga dikenal publik sebagai sebagai sosok yang sering merekomendasikan berbagai solusi bagi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam merespons isu-isu sensitif.

Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan perannya dalam memimpin Dewan Ekonomi Nasional adalah membantu peran pemerintah mendigitalisasi sistem perekonomian nasional agar menjadi lebih efisien. Hal itu disampaikan Luhut di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, usai dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin kemarin.

"Bapak Presiden Prabowo meminta membantu untuk tata kelola kita lebih baik, karena tata kelola itu dengan digitalisasi saya kira itu bisa membuat kita lebih efisien," katanya. Luhut berharap kehadiran Dewan Ekonomi Nasional dalam komposisi kabinet pemerintahan sekarang dapat menopang Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara) Kementerian/Lembaga.

"Jadi, soft of revenue kita seperti e-catalog, Simbara, Simbara nikel Simbara untuk kelapa sawit dan juga government technology itu menjadi target Presiden Prabowo," katanya. Dikatakan Luhut, digitalisasi sistem perekonomian nasional merupakan bagian dari program quick win Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Dewan Ekonomi Nasional, kata Luhut, menargetkan realisasi penyempurnaan sistem digitalisasi ekonomi dalam durasi kerja 1 hingga 2 tahun ke depan. "Saya kira e-catalog versi 6, saya kira sudah dilanjutkan oleh beliau segera. Tentu akan membuat 85 persen lebih government procurement akan lebih baik," katanya.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan kepemimpinan Luhut Binsar Pandjaitan di Dewan Ekonomi Nasional.

"Terkait dengan Dewan Ekonomi Nasional akan dipimpin Luhut Binsar Panjdaitan dan sudah menjadi mitra kami di kabinet juga hampir 1 dekade jadi komunikasi lancar," kata Airlangga. Dia mengatakan tupoksi semua jajaran kabinet sudah dijelaskan oleh Presiden Prabowo.

Adapun Airlangga mengatakan salah satu program kerjanya di Kemenko Perekonomian akan berfokus pada jangka menengah panjang untuk mendorong terjaganya daya beli masyarakat. Kemenko Perekonomian juga akan menjalankan penugasan kemaritiman dan investasi di bidang energi investasi pariwisata. Sosok lain yang mencuri perhatian adalah masuknya Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (BG) yang selama ini dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Menanggapi masuknya BG ke Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani tak menampik ada pembicaraan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (BG) saat dirinya akan masuk dalam Kabinet Merah Putih

“Ya, pasti ada pembicaraan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin. Dia pun menegaskan hal yang sama ketika dikonfirmasi ulang apakah Budi Gunawan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Megawati untuk gabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ya, pastinya ada pembicaraan," ucapnya. Dia pun mengaku Megawati yang juga Presiden Ke-5 RI itu memberikan respons positif terkait bergabungnya Budi Gunawan dalam Kabinet Merah Putih.

"Positif (tanggapan Megawati)," katanya. Puan lantas merespons pertanyaan soal apakah Budi Gunawan bisa menjadi penghubung PDIP jika kelak ada perombakan atau reshuffle kabinet. “Ya, kita lihat nanti. Ini baru dilantik, biarkan kabinet ini menjalankan sebaik-baiknya,” tuturnya. Dia pun memastikan dukungan PDIP kepada Pemerintahan Presiden Prabowo akan diwujudkan melalui kerja-kerja parlemen.

"PDI Perjuangan mendukung pemerintahan Pak Prabowo dalam membangun Indonesia ke depan dan kami akan mendukung melalui parlemen," kata dia. Dia lantas berkata, "Jadi kami sama-sama membangun Indonesia dan bagaimana membuat Indonesia menjadi lebih maju, menjadi lebih baik, menjadi lebih dikenal luas oleh dunia internasional melalui parlemen." Sebelumnya, Puan Maharani menegaskan bahwa mantan Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan tidak merepresentasikan partainya jika nantinya masuk kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Pak BG (Budi Gunawan) masuk dalam profesional," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10) siang.

Dari semua menteri dan wakil menteri yang dilantik, dua figur diketahui berasal atau memiliki darah Bali, yakni Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka sebagai Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, dan Ni Luh Enik Ermawati alias Ni Luh Puspa. Isyana Bagoes Oka dikenal sebagai politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Wamen Pariwisata Ni Luh Enik Hermawati alias Ni Luh Puspa melambaikan tangan ke arah wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). –ANTARA 

Dia sebelumnya juga merupakan mantan model dan jurnalis di sejumlah televisi (TV) swasta nasional. Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 13 September 1980, reputasinya dibangun sebagai seorang model, pembawa acara, penyiar berita dan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia. Dalam dunia modeling, ia pernah meraih penghargaan juara favorit pilihan pembaca pada pemilihan Wajah Femina tahun 2000. Selain berkarier di dunia jurnalistik dan politik, Isyana juga pernah terlibat dalam beberapa film seperti "Habibie & Ainun" (2012) dan "2014: Siapa di Atas Presiden?" (2014).

Sementara Ni Luh Puspa juga berlatar belakang jurnalis. Terakhir dia merupakan presenter berita di Kompas TV. Perempuan asal Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali ini berkarier di dunia jurnalistik sejak tahun 2010, setelah menamatkan kuliah S1 Ekonominya di Universitas Hasanudin Makasar. Dia merintis karirnya dari daerah menjadi presenter TV swasta dan kemudian ditarik di Jakarta pada tahun 2015 lalu dan memegang acara sendiri. 

Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Isyana Bagoes Oka (tengah). –ANTARA 

"Saat berada di luar birokrasi, saya dalam posisi kritis. Nanti saya akan masuk ke dunia tersebut, sehingga ini menjadi tantangan besar," ucap Ni Luh Puspa. Dia pun optimis bisa menjalani tugas barunya. "Karena saya dapat support sangat besar dari berbagai pihak. Jadi, kuat dan membulatkan tekad dalam menjalaninya," papar Ni Luh Puspa. 7 ant, k22

Komentar