Tumpukan Sampah di Tukad Bubuh Tebarkan Bau Busuk
Ulah oknum warga yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah berimbas merugikan warga lainnya.
BANGLI, NusaBali
Di Tukad Bubuh yang terletak antara Desa Tembuku dengan Desa Yangapi di Kecamatan Tembuku, terdapat tumpukan sampah mulai dari sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah upacara di dasar sungai. Sedangkan di tebing sungai sisi barat selatan ujung jembatan Tukad Bubuh, juga ‘dihiasi’ sampah. Pantauan di lapangan, aroma busuk menyengat menyebar dari tumpukan sampah tersebut, sehingga membuat warga yang lewat tutup hidung.
Salah seorang warga di sekitar menyayangkan tindakan oknum warga yang membuang sampah ke Tukad Bubuh. Ulah buang sampah di sungai tersebut, menyebabkan pemandangan sekitar benar-benar tidak sedap dilihat, dan menebarkan bau busuk yang menyengat. “Bangkai ternak, pembalut, dan sampah lainnya juga dibuang ke sana,” ucapnya. Karena itulah, lanjut warga yang tinggal tidak jauh dari jembatan Tukad Bubuh, bau tak sedap benar-benar mengganggu belakangan ini. “Saya tak berani melarang mereka yang buang sampah ke situ,” tambahnya.
Kadis Tata Kota Kabupaten Bangli Ida Ayu Yudi Suta tak berhasil dikonfirmasi terkait adanya praktik buang sampah ke tengah sungai seperti di Sungai/Tukad Bubuh, antara Tembuku dan Yangapi di Kecamatan Tembuku. Dihubungi di Kantor Dinas Tata Kota, Ida Ayu Yudi Suta sedang dinas keluar. “Besok saja langsung dengan Bu Kadis (Ida Ayu Yudi Suta),” ujar Ida Bagus Oka Subia, Sekretaris Dinas Tata Kota, Senin (11/1).
Di tempat terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bangli I Made Alit Parwata, menyayangkan ulah oknum yang membuang sampah ke tengah sungai. “Itu jelas mencemari air dan lingkungan sekitar,” kata Alit Parwata. Karenanya dari sisi lingkungan, perilaku membuang sampah dengan menjadikan sungai sebagai TPA, sangat disayangkan. Imbauan dan peringatan jangan membuang sampah sembarangan sudah sering sekali disampaikan. “Baliho dan spanduk peringatan sampai wek brembeng (hancur). Namun ada saja yang masih tidak sadar,” kata Alit Parwata.
Licitan atau cairan dari sampah yang membusuk tentu berpengaruh buruk terhadap kualitas air sungai di hulu. “Kami tetap meminta agar warga jangan buang sampah ke sungai,” imbuh Alit Parwata.
Menurut Alit Parwata, jika memang mau, warga bisa memilah sampah, mana sampah organik dan non organik. Sampah yang dipilahkan bisa disetor ke bank sampah. “Kami di Bangli sudah ada bank sampah,” tutur Alit Parwata. Dari pantauan kondisi jurang Tukad Bubuh antara Tembuku dan Yangapi tampak benar- benar tak mengenakkan. Dari atas jembatan, DAS tukad tampak dipenuhi tumpukan sampah, sehingga benar- benar menimbulkan pemandangan jorok. Kondisi itu diperparah bau busuk yang menyengat. Bagi yang tak tahan bau tersebut bisa memicu mual-mual. 7 k17
1
Komentar