12 Napi Ormas Dibawa ke Nusakambangan
Sebanyak 12 napi anggota Ormas yang kini mendekam di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung akan dipidahkan ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (25/8) lusa, sebagai upaya pembionaan.
Kapolda Deadline Dua Pekan Ungkap Perampasan Senjata
DENPASAR, NusaBali
Selain napi Ormas, beberapa napi narkoba berkewareganegaraan asing juga akan dijebloskan ke LP Nusakambangan.
Rencana pemindahan 12 napi Ormas dan beberapa napi narkoba asing ke LP Nusakambangan ini diungkapkan Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, usai acara coffee morning dengan pimpinan media cetak dan elektronik di Restoran Hongkong Garden, Padanggalak, Denpasar Timur, Selasa (22/8). Menurut Petrus Golose, Polda Bali dan Kanwil Kemenkum HAM Bali sepakat akan lakukan pergeseran 12 napi anggota Ormas ke Nusakambangan.
“Duabalas (12) napi yang akan dipindah ke Nusakambangan merupakan anggota Ormas Laskar Bali, Baladika, dan Pemuda Bali Bersatu (PBB),” ujar Petrus Golose, yang dalam acara temu pimpinan media dan wartawan kemarin didampingi Wakapolda Bali Brigjen I Gede Alit Widana SH MSi, jajaran petinggi Polda Bali, dan para Kapolres se-Bali.
Petrus menyebutkan, pemindahan 12 napi Ormas ini akan dilakukan bersamaan dengan pemindahan sejumlah napi kasus narkotika yang merupakan warga negara asing (WNA). Menurut Petrus, pemindahan ke LP Nusakambangan---yang dikenal sebagai tempat penahanan para napi kelas kakap---ini dilakukan dalam rangka pembinaan kepada napi. “Untuk teknis pemindahan napi, kami masih menunggu koordinasi berikutnya,” jelas Jenderal Bintang Dua Polisi yang baru 8 bulan me-njabat Kapolda Bali ini.
Dalam kesempatan tersebut, Petrus kembali mengingatkan kepada anggota Ormas supaya tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan masyarakat Bali. Jika masih berani, mantan Kadiv Hubinter Mabes Polri ini tidak segan-segan akan melakukan tindakan tegas. “Saya sudah katakan sebelumnya, kalau masih berani melakukan tindakan yang merugikan masyarakat Bali, akan kami Nusakambangan-kan,” ancam Kapolda yang mampu bikin tiarap aksi premanisme selain intens menggerebek tempat hiburan malam yang jadi sarang peredaran narkoba ini.
Petrus menegaskan, Polda Bali sedang gencar melakukan berbagai upaya mengantisipasi aksi dan tindakan organized crime berkedok Ormas. Ini dalam rangka meminimalkan aksi premanisme di wilayah hukum Bali. Apalagi, Bali akan jadi tempat pertemuan akbar IMF dan Bank Dunia, Oktober 2018, mendatang, yang dihadiri 18.000 orang dari berbagai penjuru dunia. Keamanan Bali sebagai tuan rumah menjadi tanggung jawab yuridiksi Polda Bali.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemekum HAM Bali, Surung Pasaribu, membenarkan terkait rencana pemindahan 12 napi Ormas dan sejumlah napi narkoba WNA dari LP Kerobokan ke LP Nusakambangan tersebut.
Namun, Surung Pasaribu belum bisa memastikan kapan pemindahan napi akan dilakukan. Pasalnya, untuk pemindahan napi harus ada persetujuan dari Kemenkum HAM di Jakarta. “Kami harus koordinasi dulu ke pusat,” jelas Surung.
Surung menegaskan, selain untuk pembinaan, pemindahan napi ke LP Nusakambangan ini juga sebagai upaya mengurangi over kapasitas di LP Kerobokan. Saat ini, LP Kerobokan yang hanya berkapasitas 347 orang, justru 1.462 warga binaan. Itu artinya LP Kerobokan over kapasitas 1.115 orang atau sekitar 321 persen. “Kalau di Nusakambangan kan masih longgar. Jadi, tidak ada yang khusus. Kita tunggu saja,” kata Surung.
Sementara itu, Kapolda Petrus Golose memberikan tenggat waktu dua minggu kepada Tim Investigasi bentukan Polda Bali untuk menangkap pelaku perampasan senjata milik anggota Brimob, Brigadir IB Suda Suwarna, di Hotel Ayana Resort, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (8/8) lalu. Menurut Petrus Golose, pihaknya sudah mengidentifikasi tiga pelaku perampasan senjata laras panjang jenis SS1P1 tersebut.
Petrus mengatakan, Tim Investigasi gabungan dari Satuan Reskrim, Intel, Propam, dan Brimob Polda Bali masih melakukan penyelidikan atas kasus perampasan senjata ini. “Tim juga mulai mempelajari motif pelaku dan saat ini sedang diurut satu per satu untuk mengungkapnya,” jelas Petrus usai temu media di Restoran Hongkong garden, Selasa kemarin.
Kapolda memberikan kesemparan kepada Tim Investigasi untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang disebut sudah terindentifikasi berjumlah tiga orang tersebut. Tim Investigasi diberi deadline hingga dua pekan ke depan untuk menangkap pelaku. “Kalau sampai waktu yang ditentukan tidak selesai, maka foto-foto pelaku akan disebar ke publik. Tapi, sekarang kita beri dulu kesempatan kepada tim untuk bekerja,” tegas Petrus.
Menurut Petrus, kasus perampasan senjata milik Brimob ini merupakan kejadian luar biasa, karena korbannya adalah anggota pasukan khusus. Ditanya soal kondisi Brigadir IB Suta Suwarna, menurut Petrus, sudah membaik. “Sudah dalam kondisi sadar dan bisa diperiksa psikiater,” terangnya.
Sedangkan Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Sang Made Mahendra Jaya, mengatakan Tim Investigasi masih terus melakukan penyelidikan di lapangan untuk mengungkap kasus perampasan senjata ini. “Sekarang kan baru masuk dua minggu sejak kejadian. Kami masih punya waktu dua minggu dan kami akan berusaha maksimal untuk mengungkap kasus ini,” tegas Mahendra Jaya. *rez
Komentar