nusabali

Muswil LDII Fokuskan Kerukunan dan Netralitas di Pilkada 2024

  • www.nusabali.com-muswil-ldii-fokuskan-kerukunan-dan-netralitas-di-pilkada-2024

MANGAPURA, NusaBali - Musyawarah Wilayah (Muswil) IX, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali kembali digelar dengan mengangkat tema ‘LDII untuk Membentuk Generasi Berkarakter Luhur Menyongsong Indonesia Emas.’ di Ruang Kerta Gosana, Puspem Badung, pada Rabu (23/10).

Selain membahas kerukunan, toleransi, dan pentingnya moralitas bangsa, kegiatan ini juga menyoroti persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Muswil dibuka Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata didampingi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum Setda Badung, A.A. Ngurah Raka Sukadana, Panglingsir Puri Gerenceng, A.A. Ngurah Agung, perwakilan dari Polda Bali, Kejati Bali, serta sejumlah undangan lainnya.

Ketua DPW LDII Bali, Drs H Olih Solihat Karso, menjelaskan Muswil ini menjadi momen penting untuk mengingatkan seluruh warga LDII, khususnya di Bali, agar menjaga kondusifitas dan mengantisipasi potensi kerawanan menjelang Pilkada. 

“Muswil IX ini menjadi sangat strategis, terutama dalam menjaga perdamaian dan kerukunan di masyarakat Bali. Kami mengajak semua pihak untuk melaporkan segala potensi kerawanan kepada aparat berwenang dan tetap menjalin kerja sama dengan mereka, demi kelancaran pesta demokrasi ini,” ujar Olih.

Sementara Kepala Badan Kesbangpol I Gusti Ngurah Wiryanata memberikan apresiasi terhadap langkah LDII yang terus mendorong pentingnya toleransi dan perdamaian menjelang Pilkada. “Kegiatan seperti ini sangat positif, apalagi di tengah suasana politik yang mulai memanas jelang Pilkada. Kami berharap Pilkada 2024 di Bali bisa berlangsung aman dan damai, dengan kontribusi dari semua pihak, termasuk ormas seperti LDII,” kata Wiryanata.

Ia menekankan betapa beruntungnya warga negara Indonesia memiliki Pancasila, sehingga menyatukan seluruh elemen masyarakat. “Muswil kali ini adalah pelajaran berharga yang dapat diterapkan, terutama dalam konteks ideologi dan wawasan kebangsaan. Pancasila bukanlah hanya untuk didiskusikan, melainkan untuk dilaksanakan,” tegas birokrat asal Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem ini.cr79

Komentar