Malam Ini, Debat Perdana Pilkada Badung
Bahas Persoalan Pariwisata, Seni-Budaya hingga Lingkungan
Panelis siapkan 8 pertanyaan dalam debat publik perdana, dibagi ke dalam empat subtema, sehingga setiap subtema memunculkan masing-masing dua pertanyaan
MANGUPURA, NusaBali
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung mengagendakan debat publik perdana antar pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Badung di Hotel The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Jumat (25/10) malam ini. Dalam debat publik perdana, subtema yang diangkat cukup krusial menyangkut keseimbangan dan keserasian pembangunan, pariwisata, seni, adat, budaya, dan lingkungan.
Debat publik perdana malam ini dijadwalkan mulai pukul 19.00 Wita live di TVRI di channel youtube KPU Badung yang akan mempertemukan dua paslon Pilkada 2024, yakni paslon nomor urut 1 I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) dan paslon nomor urut 2 I Wayan Adi Arnawa-Bagus Alit Sucipta (Adicipta). Debat akan dipandu oleh moderator yang telah ditunjuk, yakni Dr Made Dwi Setyadi Mustika SE MSi dan Putu Dessy Fridayanthi ST MIKom.
Dalam debat tersebut, melibatkan sebanyak lima panelis yang merupakan akademisi dari lima perguruan tinggi di Bali. Mereka di antaranya Prof Dr Ni Luh Made Mahendrawati SH MHum (Guru Besar Universitas Warmadewa) sebagai Ketua Tim Panelis, Prof Dr Desak Made Suarti Laksmi SSkar MA (Guru Besar ISI Denpasar), Dr Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya SP MAgr (Wakil Rektor III Universitas Udayana), Dr Nyoman Diah Utari Dewi APar MAP (Direktur Pascasarjana Universitas Ngurah Rai), dan Dr I Wayan Sukma Winarya Prabawa MPar MPro (Direktur II Politeknik Pariwisata Bali).
Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengatakan tema utama dari debat pertama ini adalah “Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung”. Debat ini akan berlangsung dalam beberapa segmen, di mana setiap segmen akan berfokus pada subtema tertentu yang telah disusun berdasarkan isu-isu yang relevan dengan kondisi masyarakat Badung saat ini di bidang pembangunan, pariwisata, seni adat budaya, serta lingkungan.
“Materi yang diangkat menjadi subtema debat diambil dari isu-isu masyarakat dan dianalisis oleh tim panelis. Setiap segmen akan memiliki dua pertanyaan utama yang harus dijawab oleh paslon,” ujarnya saat konferensi pers persiapan debat terbuka, Kamis (24/10).
Diungkapkan, debat melibatkan panelis dari berbagai disiplin ilmu dengan harapan dapat memberikan debat yang berkualitas dan berbobot, sehingga masyarakat dapat menilai kemampuan paslon secara lebih objektif. Melalui debat ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi masyarakat Badung untuk lebih mengenal visi dan misi masing-masing paslon secara mendalam, serta melihat kemampuan mereka dalam merespons berbagai isu strategis yang dihadapi Kabupaten Badung saat ini.
Ditambahkan oleh Komisioner KPU Badung, Agung Rio Swandisara, sebelum diputuskan oleh tim panelis, KPU Badung sebelumnya juga membuka partisipasi publik untuk masyarakat maupun LSM untuk memberikan usulan pertanyaan maupun isu yang bisa dipertimbangkan dan diangkat menjadi tema debat oleh panelis. Agung Rio menyebut, saat kesempatan itu dibuka, ada satu LSM lingkungan yang menyampaikan kajiannya.
“Pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, kajian-kajian dari NGO (Non-Governmental Organization) yang sudah masuk, kami sudah sampaikan dengan harapan menjadi satu penelahaan oleh tim panelis. Secara final, panelis yang memiliki kewenangan untuk meramu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Panelis, Prof Dr Ni Luh Made Mahendrawati SH MHum seusai rapat tim panelis mengungkapkan, ada delapan pertanyaan yang disiapkan panelis dalam debat publik perdana. Delapan pertanyaan tersebut dibagi ke dalam empat subtema, sehingga setiap subtema memunculkan masing-masing dua pertanyaan. Menurutnya, dari tema yang diberikan sebetulnya sudah memunculkan isu-isu kekinian yang terjadi di Gumi Keris.
“Kami akan tampilkan beberapa case terkini. Harapan kami dari panelis, jawaban dari paslon ini akan menentukan bahwa paslon ini betul-betul mengetahui secara riil, secara regulasi, dan dari jawaban itu kita akan bisa menilai keseriusan seorang pemimpin bekerja keras untuk membangun Badung ini. Karena itu debat publik ini sangat penting, karena penilaian akan ada dari masyarakat,” sebutnya. 7 ind
1
Komentar