Serapan Pupuk Subsidi di Tabanan Sulit 100 Persen
Serapan Pupuk Subsidi
Gulma Tanaman Padi
Dinas Pertanian Tabanan
drh Ni Nyoman Ria Wati
Petani
Subak Jatiluwih
TABANAN, NusaBali - Serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tabanan jelang akhir tahun 2024 belum 100 persen. Hingga per September 2024 serapan masih di bawah angka 60 persen. Penyebab lemahnya serapan pupuk tersebut karena sejumlah petani sedang menunda tanam karena musim kemarau.
Sesuai data di Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan per September 2024, pupuk Urea dari total alokasi sebesar 8.898 ton, realisasinya baru sebesar 4.348 ton atau sekitar 48,87 persen. Selanjutnya pupuk bersubsidi jenis NPK dari alokasi 9.125 ton realisasinya baru sebesar 4.261 ton atau 46,70 persen. Kemudian untuk pupuk NPK Formula Khusus dari total alokasi sebesar 1.249 ton sudah terserap sebanyak 51,10 ton atau 6,05 persen.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan drh Ni Nyoman Ria Wati menegaskan serapan pupuk memang belum 100 persen. Ini karena sejumlah petani sedang melakukan tunda tanam akibat belum turunnya hujan.
"Jadi petani masih menunggu turun hujan. Jika Oktober, November dan Desember ini turun hujan, maka petani akan lakukan penanaman. Saat itu baru akan berdampak pada serapan pupuk,” ujarnya Kamis (24/10).
Dia menegaskan pupuk bersubsidi sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Selain itu alokasi pupuk subsidi tahun ini yang didistribusikan dua kali oleh pemerintah pusat agak membingungkan sejumlah petani dalam melakukan penebusan pupuk. Namun dia pastikan serapan pupuk ini tidak akan mempengaruhi alokasi yang didapat di tahun mendatang.
“Saat ini sedang mempersiapkan input RDKK untuk tahun 2025. Kami harapkan RDKK nanti bisa sesuai dengan kebutuhan petani,” harapnya.
Untuk itu, dia memrediksi jumlah serapan pupuk subsidi pada tahun 2024 akan tidak terserap 100 persen. "Tapi selama ini maksimalnya tidak pernah sampai 100 persen. Palingan hanya diangka 80 persen dari kuota yang didapat," tandasnya.7des
Komentar