Desa Wisata Butuh Perhatian Lebih Pemerintah
Desa Wisata
Forkomdewi
Ketua Forkomdewi Bali
I Made Mendra Astawa
Wakil Menteri Pariwisata
Ni Luh Puspa
Forkomdewi minta anggaran promosi ditingkatkan sebagaimana DTW lain
DENPASAR, NusaBali
Forun Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi) meminta desa wisata sebagai bagian dari komponen sektor pariwisata Bali lebih dikedepankan dan mendapat perhatian lebih oleh pemerintah. Baik dalam tata kelola dan promosi. Dengan demikian kehadiran desa wisata semakin riil, baik performa maupun dampak sosial ekonomi bagi warga desa wisata bersangkutan khususnya dan pariwisata umumnya.
Ketua Forkomdewi Bali, I Made Mendra Astawa mengatakan Kamis (24/10). Hal tersebut disampaikan Mendra Astawa, terkait terbentuknya Kabinet Merah Putih dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, khususnya Kementerian Pariwisata.
"Ini tentu merupakan energi baru," kata Mendra Astawa memberikan apresiasi terhadap Kementerian Pariwisata yang menterinya dipercayakan kepada Widiyanti Putri Wardhana dengan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.
Menurut Mendra Astawa, selama ini ‘desa wisata' sudah berjalan. Artinya, sebagai potensi dan daya tarik wisata, desa wisata sudah jelas eksistensi, peran dan kontribusinya bagi sektor pariwisata secara keseluruhan.
"Namun ke depan perlu lebih diperkuat lagi, sehingga semakin kuat dan semakin besar peranannya," ujar Mendra Astawa. Maksudnya desa wisata menjadi salah satu faktor yang mengundang dan mendorong wisatawan semakin banyak.
"Sebagaimana daya tarik atau objek wisata yang telah menjadi ikon dan trade mark pariwisata," lanjut Mendra. Karena itu tata kelolanya mesti semakin apik serta tidak boleh tercecer dari digitalisasi. Ini mengingat sekarang era digitalisasi.
"Untuk itu SDM (sumber daya manusia) harus adaptif. Penguatan SDM itulah yang kita harapkan porsinya lebih banyak bisa dibantu dan difasilitasi pemerintah. Salah satunya dengan memperbanyak pelatihan, baik jumlah personel dan materi yang relevan," papar Mendra Astawa.
Selain itu, anggaran promosi desa wisata juga minta dibantu ditingkatkan, sebagaimana dengan daya tarik wisata (DTW) yang lain. "Bagaimana dikenal, kalau tak dipromosikan," ujar Mendra Astawa.
Di Bali kata Mendra Astawa, tercatat 240 desa wisata. Dari jumlah tersebut, sebagian besar mesti tetap dibantu dan difasilitasi pemerintah dan stakeholder agar semakin eksis dan dikenal. k17
1
Komentar