Pabrik Tedung Ludes Terbakar, Kerugian Tembus Rp 3 Miliar
Kebakaran
Pabrik Tedung
Banjar Pangkung Jelati
CV Bali Tedung Nusa Island
Polsek Mendoyo
Damkar Jembrana
NEGARA, NusaBali - Kebakaran hebat melanda pabrik tedung (payung tradisional Bali) CV Bali Tedung Nusa Island di Banjar Pangkung Jelati, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (27/10) dinihari.
Kebakaran yang diduga bersumber dari oven pemanas kayu ini meludeskan seisi pabrik dan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran di pabrik milik I Komang Yudi Arsana,43, ini pertama kali diketahui oleh salah satu karyawan yang tinggal di mess pabrik setempat bernama I Made Seta,52. Awalnya pada sekitar pukul 03.30 Wita, Seta yang sedang bermain handphone (HP) di kamar mendapati listrik tiba-tiba padam dan sempat mengira listrik sengaja dimatikan oleh teman kerjanya.
Berselang 15 menit kemudian, Seta yang akhirnya memutuskan keluar dari kamar dikagetkan kobaran api di bagian oven.
Upaya pemadaman awal dengan menggunakan selang air yang dilakukannya hingga menghabiskan seluruh stok air di tandon pabrik tidak membuahkan hasil. Seta yang juga sempat menghubungi korban (pemilik) dan staf lain, namun tidak diangkat, akhirnya memutuskan langsung menuju rumah bosnya. Para warga sekitar yang mengetahui kejadian itu pun bergegas membantu melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya. Melihat api yang sudah melahap seisi pabrik, korban pun hanya bisa pasrah.
Sekitar pukul 05.45 Wita, anak korban menghubungi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Satpol PP Jembrana. Petugas Damkarmat dengan 3 armada mobil pemadam yang tiba di lokasi kejadian pada pukul 06.07 Wita, langsung berusaha memadamkan api agar tidak merembet ke bangunan mess dan art shop milik korban. Alhasil, seluruh titik api yang melahap pabrik tedung itu pun baru berhasil dipadamkan pada pukul 10.00 Wita.
Kapolsek Mendoyo Kompol Dewa Gede Artana mengatakan kebakaran pabrik tedung itu diduga bersumber dari oven yang digunakan untuk mengeringkan bahan baku di pabrik setempat. Di mana oven manual dengan menggunakan kayu bakar diketahui masih dalam keadaan menyala sejak, Sabtu (26/10). "Diduga api berasal dari percikan api oven yang kemungkinan merembet ke bahan-bahan yang mudah terbakar di sekitarnya," ujarnya.
Akibat kebakaran itu, korban diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 3.000.000.000 (Rp 3 miliar). Selain bangunan pabrik yang berukuran 25 meter x 40 meter, sejumlah mesin produksi berupa 4 unit mesin bubut, 1 unit mesin dowel, 1 set mesin bensin, 1 unit mesin pemecah bambu, 4 unit mesin rajut, 2 mesin jahit, 3 unit laptop, sejumlah bahan baku dan hasil produksi lainnya juga ikut ludes terbakar. Pabrik itu pun tidak diasuransikan. "Nihil korban jiwa. Namun kerugiannya mencapai sekitar Rp 3 miliar," ucap Kompol Dewa Artana. 7 ode
Komentar