Buleleng Tambah Jumlah Guru Penggerak
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 222 orang Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 10, ditetapkan menjadi Guru Penggerak (GP), saat Festival Panen Hasil Belajar yang dipusatkan di SMKN 3 Singaraja, Sabtu (26/10).
Penambahan GP tahun ini menambah jumlah totalan menjadi 434 orang di seluruh satuan pendidikan.
Ratusan GP telah menyelesaikan pelatihan dan pendampingan selama enam bulan penuh untuk peningkatan kualitas dan kompetensi. Dari 222 orang GP yang ditetapkan kemarin, sebanyak 2 orang dari jenjang PAUD, 81 orang guru SD, 43 orang guru SMP, 93 orang guru SMA/SMK dan 3 orang guru Sekolah Luar Biasa (SLB). Di akhir pendampingan, seluruh GP wajib memamerkan hasil belajar inovatif yang diterapkan di sekolah masing-masing.
Balai Guru Penggerak Provinsi Bali yang diwakili I Gede Putu Agus Aryanta dalam sambutannya mengatakan selama menjalani pendampingan selama enam bulan penuh GP tetap menjalankan tugas mengajarkan. Namun tetap menggerakkan praktek baik merdeka belajar di komunitas sekolagnya.
“Buleleng dengan 222 orang GP didampingi 37 orang pengajar praktek. Mereka tetap mengajar dan menjalankan tugas menjadi guru kemudian 20 persen melakukan pembelajaran dengan teman sejawat, sisanya 10 persen dengan fasilitator,” terang Aryanta.
Setelah dinyatakan lolos sebagai GP, diharapkan guru-guru ini tidak hanya siap dan mampu memanajemen kelas belajar tetapi juga menguasai manajemen dan tata kelola sekolah secara utuh. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan GP ini disiapkan untuk menjadi Kepala Sekolah. Sesuai ketentuan, guru yang menapak karir menjadi Kepala Sekolah harus mengantongi sertifikat GP.
Namun melihat jumlah GP yang ada saat ini dibandingkan dengan jumbah sekolah di Buleleng yang hampir mencapai seribuan, menjadi tantangan untuk melahirkan lebih banyak lagi GP. Sehingga jumlah GP mampu menutupi dan menggantikan Kepala Sekolah yang kosong dan pensiun setiap tahunnya.
“Guru dan kepala sekolah pensiun setiap tahunnya itu sangat banyak, tentu ini harus disiapkan penggantinya. Target kami kalau bisa semua guru di Buleleng adalah GP. Sehingga semakin banyak GP, kita bisa mencari dan menentukan yang terbaik untuk menjadi pemimpin di satuan pendidikan,” kata Astika.
Disdikpora Buleleng dengan Balai Guru Penggerak juga sudah merancang menyiapkan CPG angkatan 13 khusus memfasilitasi kepala sekolah yang belum pernah mengikuti penguatan, pelatihan calon kepala sekolah, maupun belum ikut seleksi GP. Sehingga kedepannya seluruh Kasek di Buleleng benar-benar kompeten untuk membawa pendidikan yang lebih maju kedepannya.7 k23
1
Komentar