Disnaker Imbau Pekerja Lokal Tambah Belajar Bahasa Asing
Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar menekankan tenaga kerja lokal untuk bersaing dengan tenaga asing yang masih tinggi diberdayakan oleh perusahaan dan pendidikan swasta di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya dengan menambah pengetahuan tetang bahasa asing. Dari data hingga pertengahan Agustus 2017, tercatat 175 tenaga asing yang masih diberdayakan, 60 persennya adalah tenaga pengajar di pendidikan swasta. Bahkan hampir 30 persennya adalah pekerja dari Jepang.
Hal itu diungkapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar, I Gusti Agung Rai Anom Suradi, Selasa (22/8). Pihaknya tidak menyalahkan dengan dimanfaatkannya tenaga asing oleh perusahaan di Kota Denpasar terutama dalam pendidikan swasta. Karena, menurut Anom Suradi, kelemahan tenaga kerja lokal selama ini ada pada penguasaan bahasa asing, sehingga pihaknya menekankan jika ingin bersaing harus menguasai syarat tersebut. "Kita dari segi pengetahuan tidak kalah bahkan penguasaan materi juga tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Namun kendalanya kan hanya satu, yakni dari segi bahasa. Karena jika kita lihat bahasa sangat berpengaruh saat menyampaikan materi. Apalagi pelajaran bahasa Inggris, jika memakai bahasa campuran kan sulit untuk dipahami. Berbeda dengan tenaga asing yang sudah lancar dengan bahasa itu," ujarnya.
Menurut dia, jika penguasaan bahasa asing ditambah maka daya saing untuk menekan pemberdayaan tenaga lokal akan lebih banyak. "Kami harap semua tenaga lokal lebih meningkatkan cara komunikasi dan penguasaan bahasanya. Karena selama ini terutama bagi pendidik harus lancar mengajar bahasa seperti yang diharapkan orangtua murid. Jika bahasa tidak lancar bagaimana bisa seorang guru lancar menyampaikan pelajaran. Seperti memasak, kita tahu bahan dan apa yang mau dibuat. Namun ketika dalam penyajiannya kita tidak bisa menjelaskan kepada tamu kita dengan menggunakan bahasa asing maka akan menurunkan penilaiannya," jelasnya.
Anom Suradi mengatakan, di Kota Denpasar sudah ada 85 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang sudah disediakan untuk menambah bahasa asing yang harus dikuasai. Karena kata Anom Suradi, bukan hanya bidang pendidik yang ditempati oleh tenaga asing, juga dalam bidang pariwisata sehingga perlu adanya kemauan pekerja lokal untuk meluangkan waktunya dalam setahun untuk belajar jika ingin bersaing merebut pekerjaan di daerah sendiri.
Lanjut Anom Suradi, untuk saat ini tenaga asing sudah mulai menurun keberadaannya di Denpasar. Pada tahun 2015 tercatat mencapai 295 tenaga asing. Tahun 2016 sudah mengalami penurunan hingga 280 orang. Untuk tahun 2017 ini, Disnaker baru mengantongi 175 tenaga asing. Dari jumlah tersebut Anom Suradi yakin bahwa akan lebih turun lagi hingga Desember 2017 ini, karena menurutnya, setiap perusahaan sudah ditekankan untuk memiliki cadangan tenaga kerja lokal yang setiap saat bisa menggantikan posisi tenaga asing saat kontrak selesai. "Dan kontraknya hanya setiap tahun. Jika ada yang memperpanjang kami persilahkan, namun kami tekankan untuk mengutamakan tenaga lokal," imbuhya. *cr63
1
Komentar