PAD Naik, Pemkab Hanya Biayai 2 Paket Pelatihan
Pelatihan membuat roti
UPTD BLK Karangasem
Pendapatan Asli Daerah (PAD
Kepala UPTD BLK Karangasem
I Komang Eli Kusuma
AMLAPURA, NusaBali - Pendapatan asli daerah (PAD) di Karangasem terus naik. Tahun 2023 Rp 381 miliar, tahun 2024 ditarget Rp 347,95 miliar dan tahun 2025 jadi Rp 451,2 miliar. Namun, Pemkab hanya mampu membiayai pelatihan di UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Karangasem 2 paket.
"Pelatihan menggunakan dana perubahan, tidak berani pasang banyak-banyak, takut nanti waktu pelaksanaannya tidak mencukupi," jelas Kepala UPTD BLK Karangasem I Komang Eli Kusuma, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Kamis (31/10).
Dua paket pelatihan yang didanai APBD, yakni paket pelatihan pembuatan roti kue, dan administrasi perkantoran, masing-masing anggarannya Rp 40 juta. Sedangkan paket yang didanai APBN per paket Rp 50 juta. Di lain sisi, PAD Karangasem antara lain untuk biaya pekat pelatihan, terus meningkat. Tahun 2020 Rp 219 miliar, tahun 2021 Rp 251 miliar, tahun 2022 Rp 301 miliar dan tahun 2023 Rp 381 miliar.
Sebelumnya, paket pelatihan roti kue melibatkan 16 peserta, pelatihan selama 30 hari, dilaksanakan sejak Senin (21/10), yang diawali mendapatkan teori selama 5 hari selanjutnya pratek, dengan menu setiap hari berbeda-beda. Instruktur Sugiatna mengatakan, di pelatihan roti kue 30 persen teori dan 70 persen praktek, setip hari materi praktek berbeda-beda. "Hanya saja, kendalanya sehabis pelatihan, tidak disertai bantuan alat-alat untuk peserta, sehingga kebanyakan peserta setelah dinyatakan lulus, tidak berlanjut melakukan praktik membuat roti dan kue," katanya.
Kata dia, alat-alatnya lumayan mahal, untuk mandiri perlu modal awal. Misalnya alat adonan berupa mixer, seharga Rp 5 juta, belum lagi peralatan lainnya. Peserta nantinya setelah selesai pelatihan, mengikuti ujian, dua kali, uji ketrampilan dan uji kompetensi. "Jika lulus dapat sua sertifikat, sertifikat lulus pelatihan dan lulus uji kompetensi," tambahnya.
Peserta Ni Wayan Sarini mengatakan, di setiap materi diberikan untuk membuat jajan seperti roti boy, donut, dan yang lainnya, bisa dipahami, karena telah ada menunya, Jika nantinya dipraktekkan di rumah juga bisa, karena telah diberikan catatan, lengkap dengan bahan-bahan diperlukan dan takaran yang diperlukan. "Hanya saja kendalanya, belum punya alat," jelas peserta dari Lingkungan Galiran Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.7k16
Komentar