Jumat Curhat, Polsek Kuta Utara Ajak Siswa Jadi Agen Perubahan
DENPASAR, NusaBali - Kasus kenakalan remaja menjadi atensi Polsek Kuta Utara. Dalam gelaran Jumat Curhat’, Polsek Kuta Utara menggandeng siswa-siswi untuk menjadi agen perubahan dalam menekan kenakalan remaja serta mencegah bullying.
Dalam kegiatan Jumat Curhat kemarin digelar di SMK Triatmajaya Dalung, Kuta Utara, Jumat (1/11) pagi.
Melalui dialog interaktif yang dihadiri puluhan siswa, Kanit Binmas Polsek Kuta Utara, Iptu A.A Ngurah Sudyastika, Kanit Samapta Iptu Gede Wirata, dan Panit 1 Binmas Ipda Nyoman Sugita. Dalam dialog tersebut ditekankan pentingnya peran siswa sebagai teladan di lingkungan sekolah. Polsek Kuta Utara mengajak mereka aktif dalam kegiatan positif yang membangun, serta menjauhi hal-hal negatif seperti narkoba, tawuran, dan penyalahgunaan media sosial.
Iptu AA Ngurah Sudyastika menjelaskan, bahwa Jumat Curhat adalah program dari Mabes Polri yang bertujuan menampung keluhan atau aspirasi masyarakat terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Program ini merupakan langkah penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pihak kepolisian dan masyarakat, termasuk kalangan remaja, guna menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” ujar Iptu Sudyastika.
Iptu Sudyastika juga mengajak siswa-siswi SMK Triatmajaya Dalung untuk menjadi agen perubahan dan teladan bagi teman-teman di lingkungan sekolah. Ia mengingatkan agar para pelajar menjauhi narkoba, menghindari tindakan bullying, tidak terlibat dalam tawuran antar-pelajar, mematuhi peraturan lalu lintas, dan bijak dalam menggunakan media sosial. “Jadikan masa muda ini sebagai waktu untuk belajar dengan tekun demi meraih cita-cita yang tinggi. Jauhi hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pesan Iptu Sudyastika.
Salah seorang siswa SMK Triatmajaya Dalung, Putu Arjuna Darma Putra, menyampaikan pertanyaan terkait tips mencegah kenakalan remaja, terutama di luar lingkungan sekolah. Menanggapi pertanyaan ini, Iptu Sudyastika menjelaskan bahwa kenakalan remaja di luar sekolah seringkali terjadi karena minimnya pengawasan dari guru maupun orang tua. “Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif adalah langkah penting untuk menghindari kenakalan remaja. Bergabunglah dalam kegiatan seperti Karang Taruna, olahraga, kegiatan peduli lingkungan, atau pramuka, yang bermanfaat untuk diri pribadi dan keluarga,” saran Iptu Sudyastika.
Siswa lainnya, Gede Dwipayana menanyakan bagaimana menghadapi kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Iptu Sudyastika menanggapi dengan menekankan pentingnya segera melaporkan kasus bullying kepada pihak sekolah, seperti guru, atau kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti. Ia menjelaskan bahwa bullying adalah tindakan yang merugikan karena cenderung melibatkan kekerasan, baik verbal, fisik, maupun sosial, dan dapat dilakukan secara langsung maupun melalui dunia maya. “Perilaku bullying tidak dapat dibiarkan karena berdampak buruk pada mental dan fisik korban, sehingga perlu ada upaya pencegahan bersama dari pihak sekolah, orang tua, dan sesama siswa,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, Iptu AA Ngurah Sudyastika berharap agar Jumat Curhat dapat menjadi wadah yang bermanfaat untuk mencegah potensi kenakalan remaja dan bullying di lingkungan sekolah. “Kami berharap kegiatan ini bisa memberi dampak positif dan membantu para siswa untuk terhindar dari pengaruh negatif serta menjadi teladan bagi teman-teman di sekolah dan lingkungan sekitar,” tandas Iptu Sudyastika. cr79
1
Komentar