ST Widya Bhakti Gelar Turnamen Ceki Berhadiah Puluhan Juta Rupiah
DENPASAR, NusaBali.com – Sekaa Teruna (ST) Widya Bhakti Banjar Pegok, Desa Adat Sesetan, kembali menggelar turnamen ceki pada 2-3 November 2024, bertempat di Banjar Pegok, Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan. Turnamen ini dimulai pukul 09.00 hingga selesai, dengan total hadiah mencapai puluhan juta rupiah.
Turnamen ceki kali ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2021. Ketua panitia, I Kadek Adi Suartana (21), yang akrab disapa Dek Adi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk beberapa tujuan, di antaranya adalah menggalang dana, meningkatkan kreativitas anggota, serta mempererat hubungan sosial di lingkungan banjar.
“Latar belakang kegiatan ini adalah untuk menggalang dana, meningkatkan kreativitas ST, dan membangun kebersamaan di banjar. Selain sebagai hiburan, turnamen ini juga merupakan sarana mempererat persaudaraan dan menjalin interaksi sosial di antara warga,” ujar Dek Adi.
Berbeda dengan kegiatan penggalangan dana yang umumnya berbentuk bazar atau lomba mancing, ST Widya Bhakti memilih turnamen ceki sebagai ajang yang lebih unik dan berkesan. Dek Adi menjelaskan, “Mungkin Banjar lain biasanya membuat bazar atau lomba mancing, tetapi kami ingin membuat gebrakan baru dengan turnamen ceki. Hanya Banjar Pegok yang membuat turnamen seperti ini di Sesetan, jadi kami harap kegiatan ini bisa menjadi hiburan sekaligus sarana persaudaraan.”
Turnamen ini menggunakan sistem poin, bukan taruhan uang, sehingga lebih menonjolkan nilai hiburan dan tradisional dari permainan ceki. Dek Adi menjelaskan bahwa ceki adalah permainan tradisional yang masih banyak dimainkan, terutama dalam acara adat seperti mekemit di pura atau di rumah duka.
“Kami ingin mengembangkan permainan ceki ini sebagai ajang turnamen, bukan perjudian. Di banyak acara adat, ceki sering dimainkan untuk hiburan dan menghilangkan kantuk. Harapan kami, turnamen ini bisa menambah kreativitas ST dan juga memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda,” tambahnya.
Turnamen dibuka langsung oleh Kelian Banjar Pegok dan bersifat internal, diikuti oleh anggota ST dan warga setempat. Dek Adi berharap turnamen ini dapat mematahkan stigma negatif terkait permainan ceki dan menjadikannya sebagai warisan budaya yang bisa dinikmati seluruh kalangan.*m03
1
Komentar