Senderan Sekolah TK di Pujungan Longsor, Siswa Pindah Belajar
TABANAN, NusaBali - Senderan sekolah Taman Kanak-kanak Santi Yasa I di Banjar Mekarsari. Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, longsor pada Jumat (1/11). Longsor terjadi karena hujan deras mengguyur Kabupaten Tabanan sekitar pukul 11.00 Wita.
Material longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian sekitar 30 meter tersebut sampai menimpa rumah penduduk I Kadek Yoga dan permandian umum. Diharapkan senderan TK tersebut segera mendapat penanganan untuk mengantisipasi bangunan gedung sekolah ambruk.
Perbekel Pujungan I Made Rimayasa mengatakan kondisi longsor senderan bangunan TK ini parah. Meskipun tak sampai membuat bangunan ambruk tetapi membuat waswas, karena saat ini musim hujan baru mulai.
“Untuk sementara tadi (kemarin) kami sudah lakukan evakuasi mengerahkan 400 kepala keluarga (gotong royong) di rumah penduduk yang tertimpa material longsoran,” ujar Rimayasa, Sabtu (2/11).
Menurutnya bencana ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan. BPBD pun sudah mengecek ke lokasi dan direncanakan segera mendapat bantuan untuk penanganan. “Kami berharap secepatnya senderan bisa ditangani, kalau lama takutnya bangunan TK jadi ambruk,” katanya. Untuk sementara, tegas Rimayasa, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, dan sesuai rembuk pihak sekolah, seluruh murid TK Santi Yasa I bakal dipindah proses belajar mengajar ke TK Santi Yasa II. Proses belajar bakal diterapkan shift siang. “Ini untuk mengantisipasi risiko jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucap Rimayasa.
Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri menegaskan total akibat hujan deras Jumat siang itu ada 10 titik bencana di Tabanan. Paling parah memang kejadian senderan bangunan TK yang longsor di Desa Pujungan. “Kami sudah catat dan cek di lokasi, segera akan kami lakukan penanganan,” ujarnya.
Sementara bencana di titik lainnya kebanyakan karena pohon tumbang. Petugas sudah melaksanakan evakuasi secara keseluruhan. “Terakhir kami lakukan penanganan di Terminal Kediri dan sudah selesai dilakukan,” kata Sri Nadha Giri.
Sebelumnya, terkait laporan bencana saat hujan deras melanda wilayah Tabanan, Jumat (1/11), Sri Nadha Giri menyatakan masuk delapan titik bencana. Di Kecamatan Pupuan, pohon nyantuh tumbang hingga menutup akses jalan. Di Pura Beji, Banjar Bongan Kelod, Desa Bongan, pohon bambu tumbang dan menghalangi akses warga menuju pura. Di Terminal Kediri, Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, juga terjadi pohon tumbang hingga menimpa atap rumah warga. Di Banjar Demung, Desa Demung, Kecamatan Kediri, pohon sentol tumbang hingga menutupi jalan.
Di Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri yang berbatasan dengan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, pohon waru tumbang hingga menimpa palinggih Pura Anyar. BPBD Tabanan juga menangani pohon tumbang yang menimpa rumah dan garasi milik Eka Puspita di Perumahan BCA Multi Jadi Blok 9.
“Di Kecamatan Pupuan itu pohon tumbang menimpa kabel induk listrik dan ada juga senderan rumah yang longsor,” ucapnya.
Terhadap laporan tersebut anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Tabanan telah melakukan evakuasi secara bertahap. Dari kejadian ini tidak menimbulkan kerugian besar. “Laporan bencana baru delapan titik yang masuk, kami terus akan update,” tegasnya.
Mengenai kesiapsiagaan personel dengan mulainya musim penghujan, BPBD Tabanan menyiagakan dua regu dalam sehari. Satu regu ini terdiri dari 7-10 orang. “Mereka bekerja sesuai shift, ada shift pagi dan malam. Intinya kami siaga 24 jam,” tandas Sri Nadha Giri. 7 des
Komentar