GSN Gantikan TKN Prabowo–Gibran
Gerakan Solidaritas Nasional yang diketuai Rosan Roeslani menggantikan Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran. Diharapkan relawan TKN dapat terus melanjutkan perjuangan.
AKARTA, NusaBali
Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) resmi dideklarasikan oleh mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2024) sore.
GSN yang diketuai Rosan Roeslani menggantikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo–Gibran. Adapun pembentukan GSN telah diusulkan Prabowo pada Maret lalu.
Presiden Prabowo dalam sambutannya mengatakan bahwa deklarasi ini dilakukan agar para relawan yang tergabung dalam TKN Prabowo–Gibran pada Pemilihan Presiden 2024 lalu tidak bubar dan dapat terus melanjutkan perjuangan.
“Maksud dan tujuan usul saya bahwa TKN yang sudah tadinya merupakan suatu jaringan organisasi yang cukup besar, cukup masif, tidak bubar begitu saja karena perjuangan kita belum selesai,” ujar Prabowo.
“Perjuangan kita adalah untuk bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan Indonesia emas, Indonesia di mana bangsa Indonesia rakyatnya hidup dengan baik, hidup dengan sejahtera,” sambung dia.
Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) mengungkapkan bahwa GSN telah memberikan pakaian sekolah untuk 10 ribu anak-anak.
“GSN sudah bekerja. Saya tahu, saya monitor, kalau tidak salah sudah memberi pakaian sekolah untuk 10 ribu anak-anak. Sepuluh ribu anak-anak itu kelihatannya banyak tetapi masih kurang,” ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pakaian sekolah, seorang anak memerlukan sekitar Rp 1,2 juta per tahun, mencakup seragam sekolah, sepatu, kaos kaki, dan pakaian olahraga.
Dia menyampaikan bahwa kontribusi sebesar Rp 100.000 per bulan dari setiap orang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah untuk satu anak.
Prabowo pun mengajak kalangan pengusaha, terutama anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), untuk turut serta dalam gerakan ini. Jika setiap anggota Hipmi menyisihkan Rp 100.000 per bulan, mereka dapat membantu satu anak.
“Jadi ini real saya minta saudara-saudara bergerak. Masing-masing yang bisa Rp 100.000 ya Rp 100.000, yang bisa Rp 500.000 berarti lima anak dan seterusnya,” ucap Prabowo.
Dia menegaskan pentingnya peran masyarakat dengan ekonomi mampu untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia melalui kontribusi nyata.
“Jadi kalau APBN insya Allah nanti kita kerahkan untuk makan siang bergizi, tapi kalau pakaian masih ada jutaan anak kita yang masih belum punya pakaian. Orangtuanya sulit untuk memberi pakaian untuk anaknya dan karena itu dia tidak bisa sekolah,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta agar GSN meminimalisasi kegiatan seremonial, dan lebih mengedepankan aksi-aksi nyata untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Prabowo juga meminta kementerian untuk mengurangi perjalanan ke luar negeri, termasuk melaksanakan kegiatan seminar maupun studi banding.
(depan, kiri-kanan) Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)/Badan Pelindungan PMI (BP2MI) Abdul Kadir Karding, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Wamenko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan berjoget usai acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).-ANTARA
“Karena kebetulan banyak menteri yang hadir, saya mohon jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan ke luar negeri. Kalau mau jalan ke luar negeri pakai uang sendiri boleh. Jadi kurangi yang seminar-seminar, yang apalagi apa itu kunjungan kerja, studi banding. Mau studi apa? Gitu loh,” ujar Prabowo.
Prabowo menilai bahwa permasalahan yang dihadapi di Indonesia umumnya sudah cukup jelas, sehingga tidak memerlukan studi banding yang berlebihan.
Namun, dia juga mengakui bahwa pelaksanaan imbauan ini tidaklah mudah, terutama bagi para ketua partai politik.
Prabowo lalu membagikan pengalamannya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, di mana anggotanya kerap meminta izin untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dia menceritakan, beberapa tahun lalu terdapat lima orang anggota DPRD dari Partai Gerindra di suatu daerah meminta izin kepada dirinya untuk pergi studi banding ke luar negeri. Padahal, saat itu dirinya sudah mengeluarkan kebijakan agar para anggota partai-nya mengurangi perjalanan ke luar negeri.
“Saya tidak sebut daerah mana, pokoknya sebelah timur dari Banyuwangi. Sebelah timur bisa NTT, bisa. Datang lima anggota DPRD kabupaten datang ke tempat saya. Pak saya mohon Pak karena Bapak kan sudah kasih larangan ke luar negeri Pak. Rupanya lima orang ini baru terpilih menjadi anggota DPRD kabupaten di pulau itu,” ucap Prabowo.
“Tapi mukanya memelas. Ini bayangkan anggota DPRD kabupaten dari Gerindra ini biasanya ketua-ketua tani. Kami belum pernah Pak ke luar negeri, belum pernah lihat luar negeri. Lama-lama saya bilang ya sudah ya kali ini terakhir. Berangkatlah mereka,” sambung dia.
Prabowo pun meminta agar para menteri maupun ketua partai politik bisa meyakinkan anak buahnya untuk menahan diri ke luar negeri dan lebih berfokus mengatasi masalah-masalah yang dialami masyarakat di dalam negeri.
“Masalahnya adalah sekarang kita harus pusatkan perhatian kita mengatasi kesulitan rakyat, masalahnya itu. Jadi saya mohon yakinkanlah seluruh anak buah kita kurangi ke luar negeri,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Rosan selaku Ketua Umum GSN membacakan ikrar Asta Prasetya Solidaritas Nasional.
“Kami, keluarga besar Gerakan Solidaritas Nasional:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Setia pada cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945,
3. Setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
4. Setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
5. Selalu membela kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan,
6. Mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan secara kritis, objektif, konstruktif, dan produktif dalam memberikan solusi,
7. Tunduk dan patuh pada disiplin organisasi,
8. Menjaga kehormatan, kekompakan, dan solidaritas organisasi."
Selain dihadiri Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Gibran, tampak sejumlah anggota Kabinet Merah Putih.
Di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menko Bidanf Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, hingga Menteri BUMN. 7
Komentar