nusabali

Menjaga Daya Beli Guna Wujudkan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

  • www.nusabali.com-menjaga-daya-beli-guna-wujudkan-ekonomi-inklusif-dan-berkelanjutan

JAKARTA, (ANTARA) - Inflasi adalah suatu kondisi meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Definisi ini digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) guna memberikan pemahaman mengenai inflasi domestik serta sebagai panduan dalam pelaporan tingkat inflasi bulanan dan tahunan di Tanah Air.

Menjaga Daya Beli Masyarakat

Tidak ada angka pasti terkait berapa tingkat inflasi yang dianggap ideal. Kebanyakan negara membidik tingkat inflasi di kisaran 2-3 persen per tahun, yang dianggap sebagai tingkat inflasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan tekanan inflasi yang berlebihan.

Namun, tingkat inflasi yang stabil akan menjaga daya beli masyarakat. Masyarakat bisa membeli barang dan jasa yang sama dengan jumlah uang yang relatif tetap.

Bank Indonesia dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, sama-sama memiliki peran penting dalam menjaga daya beli masyarakat. Bank Indonesia tentunya menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneternya untuk mengendalikan inflasi agar tetap stabil sehingga daya beli masyarakat tidak tergerus oleh kenaikan harga yang drastis.

Sementara itu, pemerintah terus meningkatkan program perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Sembako atau yang dulunya disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), guna membantu masyarakat yang kurang mampu.

Pemerintah juga terus berupaya menstabilkan harga pangan, khususnya untuk komoditas yang harganya fluktuatif, melalui berbagai cara misalnya operasi pasar, pengaturan impor, ataupun pengembangan pertanian. Selain itu, pemerintah memberikan berbagai insentif bagi pelaku usaha, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Meski masing-masing memiliki peran, kolaborasi antara otoritas moneter dan otoritas fiskal tentu menjadi penting karena saling melengkapi. Keduanya terus saling berkoordinasi agar kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia seiring sejalan dengan kebijakan pemerintah guna mencapai tujuan yang sama.

Kolaborasi yang baik dan berkesinambungan antara kedua otoritas ini diharapkan akan bisa menjaga daya beli masyarakat yang merupakan kunci guna mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Komentar