nusabali

STT Simpang 3 Lampung Tengah Gelar Lomba Sketsa dan Tapel Ogoh-Ogoh

  • www.nusabali.com-stt-simpang-3-lampung-tengah-gelar-lomba-sketsa-dan-tapel-ogoh-ogoh

LAMPUNG TENGAH, NusaBali.com — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 STT Simpang 3 Taruna Tunas Jaya, Banjar Kampung Rama Murti 3, Lampung Tengah menggelar Simpang 3 Festival atau SIMFEST #2 pada 25-26 Oktober 2024. Acara ini mengusung lomba sketsa dan tapel Ogoh-Ogoh yang diikuti oleh peserta dari seluruh Provinsi Lampung.

Ketua STT Simpang 3, I Nyoman Anggi Wijaya atau yang akrab disapa Komang Galih (26), menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya nusantara, khususnya di Lampung. "Ini adalah kegiatan kedua kami setelah pertama kali diadakan pada 2018. Kami ingin melibatkan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya Bali yang unik, terutama bagi generasi muda di Lampung," ujar Komang Galih.

Acara yang digelar di Lapangan Merdeka Rama Murti ini diresmikan oleh tokoh adat dan kepala desa setempat. Selain itu, turut hadir tokoh adat, perwakilan dinas, aparat TNI, Polri, Satpol PP, Camat, dan ibu-ibu WHDI Kampung Rama Murti 3 untuk memberikan dukungan pada kegiatan budaya tersebut. 

Sejumlah musisi tampil di antaranya Rama Murti Band, Febra Band, Made Band, Leak Ugal Band, hingga Xtwo Band. Bahkan bintang tamu seperti DJ Mahesa dan Nanoe Biroe secara khusus didatangkan dari Bali untuk memeriahkan acara.

Nanoe Biroe (kiri) dan DJ Mahesa menggebrak acara SIMFEST #2 di Lampung Tengah. -IST

Dalam SIMFEST #2 ini, masyarakat Lampung diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam perlombaan seni Bali, yaitu lomba sketsa dan tapel Ogoh-Ogoh. Jumlah peserta yang mengikuti kategori tapel mencapai 17 peserta, sementara lomba sketsa diikuti oleh 5 peserta, dengan total keseluruhan 22 peserta. Lomba ini dinilai oleh juri-juri yang berkompeten, di antaranya I Made Andi Saputra, S.Sn., Pande Komang Agus Leo Widagda, S.Sn., dan I Putu Oka Udayana.

“Lomba ini tidak hanya meningkatkan minat dan bakat peserta, tetapi juga memberikan ruang bagi para seniman lokal untuk berkreasi dalam seni budaya Bali,” tambah Komang Galih. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan seni Bali lebih luas di Lampung serta melahirkan seniman-seniman muda.

Dalam penilaian lomba, dewan juri melihat aspek anatomi, ekspresi wajah, dan harmoni pada kategori tapel, dengan proses penilaian yang dilakukan secara detail dan global.

Menurut Komang Galih, SIMFEST #2 membawa sejumlah dampak positif. Dari segi sosial, budaya, dan ekonomi, kegiatan ini memperkenalkan masyarakat Lampung pada seni Bali yang kental dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan. Selain itu, acara ini juga membuka kesempatan bagi pelaku UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka dan menambah pendapatan bagi usaha kecil di Lampung.

Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan dukungan penuh agar kegiatan ini dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya, sehingga budaya Bali di perantauan tetap terjaga dan mampu beradaptasi dengan masyarakat setempat. *m03

Komentar