Debat Pertama Paslon Pilkada Badung, Suyadinata Janji Tuntaskan Masalah Krisis Air Dalam Tahun Pertama Menjabat
MANGUPURA, NusaBali.com - Pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa - I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) tampil prima di debat publik pertama antar pasangan calon (paslon) Pilkada Badung 2024 yang berlangsung pada Jumat (25/10) malam di The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara.
Dalam tema debat “Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung”, Suyadinata paparkan sejumlah program. Termasuk di antaranya menjanjikan penuntasan masalah krisis air di Badung selatan dalam satu tahun pertama menjabat jika dipercaya memimpin Kabupaten Badung.
Pada segmen pertama debat, Suyadinata secara lugas menjelaskan visi misi serta program yang akan dikerjakan ketika memimpin Badung. Dijelaskan, visi Suyadinata yakni menuju Badung yang Sejahtera, Bahagia, dan Merata. Visi ini ke dalam enam misi utama yakni terbentuknya SDM yang cerdas, kreatif, dan berbudaya, terwujudnya kondisi fisik dan mental krama Badung yang sehat dan bahagia, meningkatnya taraf hidup kesejahteraan masyarakat, terwujudnya kultur masyarakat dan tata kelola pemerintahan yang bebas dari KKN, PAD Badung yang meningkat signifikan, serta berkembangnya perikehidupan rakyat yang religious, toleran, berkarakter, dan bahagia.
Visi misi tersebut kemudian dirumuskan dalam delapan program unggulan antara lain program bantuan Rp 1 miliar per banjar adat kepada 546 banjar adat dan Rp 2 miliar per desa adat untuk 122 desa adat, santunan kematian Rp 25 juta dan santunan lansia 2 juta per bulan, be celeng per KK menjelang Galungan dan sapi atau kambing untuk umat lainnya, Rp 150 juta untuk 120 subak sawah dan 94 subak abian, pendidikan gratis TK-SMA/SMK, termasuk pembangunan universitas 1 KK 1 sarjana, kesehatan gratis mulai dari penjemputan pasien hingga sembuh, pembangunan sport center dan e-sport untuk kaum muda, dan 2.000 lowongan kerja.
Kemudian dalam segmen tanya jawab antar paslon, Suyadinata menegaskan akan menuntaskan satu permasalahan krusial yang dialami oleh masyarakat Badung selatan selama bertahun-tahun, yakni persoalan air bersih. Paslon Suyadinata dengan tegas mengatakan akan menyelesaikan permasalahan air bersih di Badung selatan dalam satu tahun pertama menjabat jika terpilih memimpin Gumi Keris.
“Persoalan air bukan lagi kepentingan, namun sudah menjadi kebutuhan, sehingga menjadi urusan wajib yang harus dituntaskan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Masalah air minum akan diselesaikan di awal kepemimpinan kami, dan kami pastikan selesai,” tegas Cabup I Wayan Suyasa.
Menurutnya, penyelesaian krisis air di Badung selatan akan dilakukan dengan jalan dana penyertaan yang dibutuhkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama. Artinya, Suyadinata memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan plat merah tersebut untuk menuntaskan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjawab permasalahan air tersebut. Menurut Suyasa, butuh anggaran sekitar Rp 350 - 400 miliar untuk menuntaskan permasalahan air yang sudah cukup lama dialami masyarakat di Badung selatan. “Sebesar apapun budgetnya, maksimal Rp 350 - 400 miliar untuk air itu selesai, dan harapan masyarakat terpenuhi, kami siap. Air itu bukan kepentingan tapi kebutuhan,” kata Suyasa.
Paslon Suyadinata kurang setuju dengan istilah membebani APBD. Menurut Suyasa, anggaran dalam APBD adalah uang rakyat dan sudah semestinya digunakan untuk kepentingan rakyat. Di sisi lain, penyelesaian masalah air juga menjadi cermin kemandirian Perumda Air Minum Tirta Mangutama dalam meningkatkan profesionalismenya menangani masalah air.
“Boleh bekerjasama dengan swasta, tapi kami tidak setuju dengan kata membebani APBD. Jika APBD itu sudah ada bahkan besar, kami akan gunakan skala prioritas untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat krama Badung. Justru PAD akan kami tingkatkan semaksimal mungkin dengan cara kami, sehingga tidak ada bahasa membebankan kepada APBD. Karena keluar (luar Badung, red) saja kita bisa berikan, kenapa untuk masyarakat kita, kita tidak bisa,” sebut Suyasa.ind
1
Komentar