Dinas Pertanian Buleleng Sebar 72 Ton Lebih Bantuan Benih
Maksimalkan Produksi Padi
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng tahun ini menyebar bantuan benih padi sebanyak 72.675 kilogram kepada petani.
Bantuan benih ini ditebar dan dibudidayakan di lahan seluas 2.907 hektare, untuk mendukung optimalisasi produksi padi dan target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, Selasa (5/11) kemarin, mengatakan bantuan benih yang diberikan bersumber dari APBN dan juga APBD. Bantuan benih itu terdiri dari sejumlah varietas mulai dari Inpari 32, Ciherang, Inpari IR Nutri Zinc dan benih padi gogo.
Melandrat menyebut bantuan benih padi ini salah satu upaya pemerintah dalam hal intensifikasi pertanian. Dari luasan lahan yang tersedia diharapkan ada peningkatan produktivitas, dengan perluasan lahan tanam dan pembudidayaan benih yang berkualitas.
“Salah satu dari 12 program kepemimpinan presiden sekarang yakni ketahanan pangan dan swasembada pangan bisa tercapai secepat-cepatnya.
Sehingga memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang ada, termasuk juga lahan kering yang kini dimanfaatkan untuk penanaman padi gogo,” terang Melandrat.
Pemberian bantuan benih padi juga disebutnya sesuai dengan usulan dari petani, selain juga mempertimbangkan ketersediaan air irigasi di subak tersebut. Subak-subak yang mendapatkan bantuan benih diharapkan dapat melaksanakan tiga kali masa tanam dalam setahun untuk mendongkrak produktivitas padi.
“Besar harapan kami ada kerja kolaboratif, dari pemerintah dengan desa, subak dan petani juga, kalau ada kendala baik di benih dan pupuk segera disampaikan sehingga cepat dicarikan Solusi. Seperti kemarin kegiatan penanaman padi masa tanam ketiga di Kayuputih dengan TNI,” terang dia.
Mantan Kadis Lingkungan Hidup Buleleng ini juga sudah merancang untuk mencapai swasembada pangan terutama beras di Buleleng, harus dilakukan dengan sistem dari hulu ke hilir. Produksi padi petani harus mendapatkan pasar dan harga yang pasti. Sehingga tidak ada alasan saat panen raya, harga anjlok akibat produksi melimpah.
“Kami nanti akan berdiskusi dengan Perumda Swatantra untuk memberi ruang dan saling mengisi dengan menyerap padi petani. Bagaimanapun juga pertanian yang berkelanjutan bisa tercapai kalau ada kepastian pasar, harga atas produk yang dihasilkan,” tegas Melandrat.7 k23
Komentar