Paguyuban Dharma Yadnya Gelar Ngeroras Massal
Paguyuban Dharma Yadnya, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar ngeroras massal dengan mengupacarai 130 pitara.
AMLAPURA, NusaBali
Puncak ngeroras pada Soma Kliwon Landep, Senin (28/8). Sebelum ngeroras terlebih dahulu menggelar upacara ngaben mengupacarai 26 sawa pada Sukra Paing Sinta, Jumat (25/8).
Panglingsir Paguyuban Dharma Yadnya I Wayan Subandi didampingi Prawartaka Karya (Ketua Panitia) I Nyoman Arda, mengungkapkan, ngeroras massal ini merupakan keempat kali. Pada tahun 2007 diselenggarakan tiga kali ngeroras massal, sedangkan pada 2013 diselenggarakan dua kali. Rencana ke depan, paling tidak setiap dua atau tiga tahun sekali upacara itu kembali digelar. Kali ini tiap sawa untuk ngaben dan pitara untuk ngeroras masing-masing dikenakan biaya Rp 6 juta.
“Menggelar upacara secara massal rencananya berkelanjutan, itu harapan semua krama yang bernaung di paguyuban,” kata Wayan Subandi dari Banjar Gunung Biau, Desa Muncan, Kecamatan Selat, saat dihubungi di lokasi upacara, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (23/8).
Sebelum puncak ngeroras, digelar mlaspas pitara pada Saniscara Pon Sinta, Sabtu (26/8), sedangkan nganyut pada Anggara Umanis Landep, Selasa (29/8) ke Pantai Desa Kusamba, Klungkung.
Di upacara itu, bertindak sebagai wiku tapini (bertanggungjawab bidang banten), Ida Pandita Mpu Istri Dharma Yoga Semadi dari Gria Pesaban, Banjar/Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Ida Pandita Mpu Istri Dukuh Jayati dari Gria Badeg, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, dan Ida Pandita Mpu Istri Sri Rastra Jaya Kusuma dari Gria Bukcabe, Banjar Pejeng Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Sedangkan bertindak sebagai Yajamana (bertanggungjawab bidang bangunan upacara) Ida Pandita Mpu Drama Yoga Semadi dari Gria Pesaban, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang. * k16
Panglingsir Paguyuban Dharma Yadnya I Wayan Subandi didampingi Prawartaka Karya (Ketua Panitia) I Nyoman Arda, mengungkapkan, ngeroras massal ini merupakan keempat kali. Pada tahun 2007 diselenggarakan tiga kali ngeroras massal, sedangkan pada 2013 diselenggarakan dua kali. Rencana ke depan, paling tidak setiap dua atau tiga tahun sekali upacara itu kembali digelar. Kali ini tiap sawa untuk ngaben dan pitara untuk ngeroras masing-masing dikenakan biaya Rp 6 juta.
“Menggelar upacara secara massal rencananya berkelanjutan, itu harapan semua krama yang bernaung di paguyuban,” kata Wayan Subandi dari Banjar Gunung Biau, Desa Muncan, Kecamatan Selat, saat dihubungi di lokasi upacara, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (23/8).
Sebelum puncak ngeroras, digelar mlaspas pitara pada Saniscara Pon Sinta, Sabtu (26/8), sedangkan nganyut pada Anggara Umanis Landep, Selasa (29/8) ke Pantai Desa Kusamba, Klungkung.
Di upacara itu, bertindak sebagai wiku tapini (bertanggungjawab bidang banten), Ida Pandita Mpu Istri Dharma Yoga Semadi dari Gria Pesaban, Banjar/Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Ida Pandita Mpu Istri Dukuh Jayati dari Gria Badeg, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, dan Ida Pandita Mpu Istri Sri Rastra Jaya Kusuma dari Gria Bukcabe, Banjar Pejeng Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Sedangkan bertindak sebagai Yajamana (bertanggungjawab bidang bangunan upacara) Ida Pandita Mpu Drama Yoga Semadi dari Gria Pesaban, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang. * k16
1
Komentar