Jam Buka dan Arealnya Dibatasi
Pedagang Pasar Senggol Pindah ke Lapangan Bangli
BANGLI, NusaBali
Setelah ramai perdebatan tempat relokasi pedagang pasar senggol lantaran ada pembangunan di areal Pasar Loka Crana Bangli, akhirnya para pedagang mulai berjualan di areal Lapangan Kapten Muditha Bangli. Sebelumnya pedagang pasar senggol sempat berjualan di areal lapangan pasca-kebakaran Pasar Kidul Bangli.
Pantauan di lapangan, Rabu (23/8) siang, pedagang mulai terlihat merapikan lapaknya, karena lapak yang sekarang bukan permanent/bongkar pasang. Berbeda dengan sebelumnya, lapak pedagang bentuknya permanen. Jumlah pedagang pun tampak tidak sepadat sebelumnya.
Di lokasi terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Nengah Sudibia mengatakan setelah melalui beberapa kali pertemuan, dan disepakti pedagang boleh berjualan di areal Lapangan Kapten Muditha. “Sudah diizinkan, asal lapak dibongkar pasang, agar tidak menghambat lalu lintas saat jam kantor. Ini dilakukan untuk mengindari kesan wajah kota Bangli kumuh,” ujarnya.
Diatur pula jam buka pasar senggol yakni pukul 15.00 Wita. Namun bila hari libur pedagang bisa buka lebih awal dibanding hari biasa. Pada hari libur, pedagang bisa buka mulai pukul 13.00 Wita.
Selain itu juga dilakukan pembatasan bagi pedagang. Lapak sebelah timur lapangan tidak boleh melewati kantor Dinas PU, kemudian di selatan lapangan tidak boleh lewat dari kantor Kejaksaan Negeri Bangli.
“Kami sudah sampaikan batas-batas, untuk pembagian tempat intern pedagang yang mengatur, sudah ada koordinator,” kata pejabat dari Desa Tradisional Penglipuran ini.
Disinggung terkait tempat relokasi, yang awalnya direncanakan di Jalan Lettu Anom, Nengah Sudibia beralasan, bila jalan tersebut menjadi akses keluar masuk bahan bangunan untuk pembangunan Pasar Loka Crana yang kini mulai dikerjakan. “Jalur akses keluar masuk bahan (bangunan), jadi pasar senggol dialihkan ke areal lapangan,” imbuhnya. Pembangunan ditarget rampung pada 2018 mendatang. Karenanya, untuk sementara pedagang pasar senggol berdagang di areal lapangan.
Lebih lanjut, los di areal Pasar Loka Crana mulai dibongkar. Bekas bahan bangunan akan dilelang, sedangkan untuk los pasar senggol akan digunakan kembali untuk membangun los di Pasar Kayuambua. “Bahan yang masih bisa dipergunakan, kami alihkan ke Pasar Kayuambua untuk pembangunan los sementara,” kata Nengah Sudibia. *e
Setelah ramai perdebatan tempat relokasi pedagang pasar senggol lantaran ada pembangunan di areal Pasar Loka Crana Bangli, akhirnya para pedagang mulai berjualan di areal Lapangan Kapten Muditha Bangli. Sebelumnya pedagang pasar senggol sempat berjualan di areal lapangan pasca-kebakaran Pasar Kidul Bangli.
Pantauan di lapangan, Rabu (23/8) siang, pedagang mulai terlihat merapikan lapaknya, karena lapak yang sekarang bukan permanent/bongkar pasang. Berbeda dengan sebelumnya, lapak pedagang bentuknya permanen. Jumlah pedagang pun tampak tidak sepadat sebelumnya.
Di lokasi terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Nengah Sudibia mengatakan setelah melalui beberapa kali pertemuan, dan disepakti pedagang boleh berjualan di areal Lapangan Kapten Muditha. “Sudah diizinkan, asal lapak dibongkar pasang, agar tidak menghambat lalu lintas saat jam kantor. Ini dilakukan untuk mengindari kesan wajah kota Bangli kumuh,” ujarnya.
Diatur pula jam buka pasar senggol yakni pukul 15.00 Wita. Namun bila hari libur pedagang bisa buka lebih awal dibanding hari biasa. Pada hari libur, pedagang bisa buka mulai pukul 13.00 Wita.
Selain itu juga dilakukan pembatasan bagi pedagang. Lapak sebelah timur lapangan tidak boleh melewati kantor Dinas PU, kemudian di selatan lapangan tidak boleh lewat dari kantor Kejaksaan Negeri Bangli.
“Kami sudah sampaikan batas-batas, untuk pembagian tempat intern pedagang yang mengatur, sudah ada koordinator,” kata pejabat dari Desa Tradisional Penglipuran ini.
Disinggung terkait tempat relokasi, yang awalnya direncanakan di Jalan Lettu Anom, Nengah Sudibia beralasan, bila jalan tersebut menjadi akses keluar masuk bahan bangunan untuk pembangunan Pasar Loka Crana yang kini mulai dikerjakan. “Jalur akses keluar masuk bahan (bangunan), jadi pasar senggol dialihkan ke areal lapangan,” imbuhnya. Pembangunan ditarget rampung pada 2018 mendatang. Karenanya, untuk sementara pedagang pasar senggol berdagang di areal lapangan.
Lebih lanjut, los di areal Pasar Loka Crana mulai dibongkar. Bekas bahan bangunan akan dilelang, sedangkan untuk los pasar senggol akan digunakan kembali untuk membangun los di Pasar Kayuambua. “Bahan yang masih bisa dipergunakan, kami alihkan ke Pasar Kayuambua untuk pembangunan los sementara,” kata Nengah Sudibia. *e
Komentar