Limbah Batubara Bakar Kaki 5 Warga
Polisi menyelidiki kasus pembuangan limbah batubara yang mengakibatkan kaki 5 warga terbakar di Desa Domas, Trowulan, Mojokerto.
MOJOKERTO, NusaBali
Petugas menunggu hasil uji laboratorium untuk menelusuri pelakunya. Kapolsek Trowulan Kompol M Sulkan mengatakan, pihaknya baru menuntaskan pemeriksaan terhadap saksi korban. Mereka adalah Yudi (34), warga Dusun Temboro, Desa Domas, Trowulan, Moch Ifan Fals kelas 5 SD dan Riyan kelas 6 SD, warga Dusun Kasiyan, Desa Domas, serta Dian Rakhma Dani kelas 6 SD asal Dusun Penewon, Desa Jambuwok, Trowulan.
"Untuk korban yang Mojoagung (Sumiarsih, warga Desa Sidokerto, Mojoagung, Jombang) belum bisa kami mintai keterangan," kata Sulkan saat dihubungi detik, Rabu (23/8/2017). Selain memintai keterangan para korban, lanjut Sulkan, Sat Reskrim Polres Mojokerto sepekan yang lalu telah mengambil sampel limbah batubara untuk diuji lab. Namun, sampai saat ini hasilnya belum keluar.
"Sumber limbah masih belum kami ketahui karena masih menunggu hasil lab dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk memastikan kandungannya," ujarnya.
Menurut Sulkan, pengurukan limbah batubara itu diduga dilakukan pemerintah Desa Domas untuk pengurukan jalan kampung. Proyek pelebaran jalan itu dikerjakan secara swakelola oleh pemerintah desa setempat. "Informasi dari desa, pengurukan dilakukan malam hari menggunakan pikap, sepanjang 100 meter tapi tak merata," terangnya.
Jika hasil lab keluar, tambah Sulkan, pihaknya akan memeriksa perangkat Desa Domas yang mengerjakan proyek tersebut. "Setelah ini ke pelaksana proyek, kalau memang ada perintah dari atas (Kades Domas) maka juga kami periksa," tegasnya.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin menuturkan, uji lab sampel limbah dilakukan di Surabaya. Sebab, pihaknya tidak mempunyai kapasitas untuk uji limbah B3. Menurut dia, dalam kasus ini pihaknya hanya menerjunkan petugas untuk survei ke lokasi.
"Kami hanya survei sampel, itu bottom ash atau bukan. Hasil lab belum kami cek selesai atau belum," tandasnya.
Kaki lima warga terbakar setelah menginjak limbah batubara di jalan Dusun Temboro, Desa Domas, Trowulan, Mojokerto. Insiden yang dialami korban beruntun sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2017. Luka bakar yang dialami para korban mengakibatkan kulit mengelupas. Bahkan ada yang terbakar sampai lutut. *
"Untuk korban yang Mojoagung (Sumiarsih, warga Desa Sidokerto, Mojoagung, Jombang) belum bisa kami mintai keterangan," kata Sulkan saat dihubungi detik, Rabu (23/8/2017). Selain memintai keterangan para korban, lanjut Sulkan, Sat Reskrim Polres Mojokerto sepekan yang lalu telah mengambil sampel limbah batubara untuk diuji lab. Namun, sampai saat ini hasilnya belum keluar.
"Sumber limbah masih belum kami ketahui karena masih menunggu hasil lab dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk memastikan kandungannya," ujarnya.
Menurut Sulkan, pengurukan limbah batubara itu diduga dilakukan pemerintah Desa Domas untuk pengurukan jalan kampung. Proyek pelebaran jalan itu dikerjakan secara swakelola oleh pemerintah desa setempat. "Informasi dari desa, pengurukan dilakukan malam hari menggunakan pikap, sepanjang 100 meter tapi tak merata," terangnya.
Jika hasil lab keluar, tambah Sulkan, pihaknya akan memeriksa perangkat Desa Domas yang mengerjakan proyek tersebut. "Setelah ini ke pelaksana proyek, kalau memang ada perintah dari atas (Kades Domas) maka juga kami periksa," tegasnya.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin menuturkan, uji lab sampel limbah dilakukan di Surabaya. Sebab, pihaknya tidak mempunyai kapasitas untuk uji limbah B3. Menurut dia, dalam kasus ini pihaknya hanya menerjunkan petugas untuk survei ke lokasi.
"Kami hanya survei sampel, itu bottom ash atau bukan. Hasil lab belum kami cek selesai atau belum," tandasnya.
Kaki lima warga terbakar setelah menginjak limbah batubara di jalan Dusun Temboro, Desa Domas, Trowulan, Mojokerto. Insiden yang dialami korban beruntun sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2017. Luka bakar yang dialami para korban mengakibatkan kulit mengelupas. Bahkan ada yang terbakar sampai lutut. *
Komentar