BKKBN Buka Sekolah Lansia di Buleleng
Selama enam bulan mereka akan mengikuti 12 kali pertemuan. Para Lansia akan mendapatkan penguatan pemberdayaan dari 7 dimensi lansia tangguh sesuai dengan kurikulum yang telah disusun.
SINGARAJA, NusaBali
Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, terpilih menjadi percontohan Sekolah Lansia (lanjut usia) di Kabupaten Buleleng. Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas para lansia diinisiasi Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Sekolah Lansia di Desa Pegayaman dibuka Kamis (7/11). Sebanyak 40 orang lansia akan mengikuti program sekolah lansia ini selama 6 bulan ke depan. Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan BKKBN RI, dr Ni Luh Gede Sukardiasih usai membuka Sekolah Lansia mengatakan, program ini diinisiasi berkaca dari situasi bonus demografi pengaruh dari peningkatan populasi. Kondisi ini salah satunya berpengaruh pada jumlah lansia meningkat.
“Usia harapan hidup terkini juga meningkat, tentu ini harus diambil sebagai peluang. Kalau kita biarkan, bisa jadi kasus lansia terlantar, sakit-sakitan karena tidak diberdayakan juga akan banyak terjadi. Merasa tidak dipedulikan, depresi karena anggota keluarga lainnya sibuk masing-masing,” terang Sukardiasih.
Program Sekolah Lansia pun dihadirkan sebagai media dan fasilitator para lansia usia 60 tahun ke atas lebih bersemangat dan berdaya. Selama enam bulan mereka akan mengikuti 12 kali pertemuan. Mereka akan mendapatkan penguatan pemberdayaan dari 7 dimensi lansia tangguh sesuai dengan kurikulum yang telah disusun.
“Target kami dengan pemberdayaan lansia kualitas bisa kita tingkatkan. Jangan sampai menjadi beban, agar mereka berdaya guna. Contoh ada lansia yang bisa buat canang atau pejati, tapi dia tidak tahu sama siapa memasarkan, mungkin bisa dibantu ojol, atau jual lewat online,” terangnya yang kini juga menjabat sebagai Plt Kepala BKKBN Provinsi Bali ini.
Program Sekolah Lansia sebenarnya dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Minimal satu kabupaten memiliki 1 Sekolah Lansia yang diharapkan mengimbas dari desa contoh ke desa-desa lainnya. Desa Pegayaman dipilih untuk percontohan di Buleleng, karena dukungan lintas sektor yang sangat kuat baik dari pemerintah desa, kecamatan, kabupaten dan warganya sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Buleleng I Nyoman Riang Pustaka, mengatakan Sekolah Lansia akan dibentuk bertahap di Buleleng. Sejauh ini sudah ada lima desa lainnya yang berkomitmen membentuk Sekolah Lansia.
“Pemberdayaan lansia selama ini sudah berjalan di masing-masing desa/kelurahan/ Mulai dari pelaksanaan Posyandu Lansia, senam lansia, tetapi dengan Sekolah Lansia ini lebih dikuatkan lagi dari segi pemberdayaannya, tentu ini akan digetok tularkan ke desa-desa lain,” kata Riang.
Perbekel Desa Pegayaman, Asghar Ali menyebut 40 lansia yang akan mengikuti program Sekolah Lansia disambut positif. Sebab penguatan di Sekolah Lansia akan berdampak langsung pada warganya. “Ini tambahan pengetahuan dan pemahaman lagi untuk warga kami. Pemahaman dengan kemajuan zaman dengan harapan lansia bisa mengikuti perkembangan apa yang ada saat ini,” papar Asghar Ali.7 k23
Komentar