Pascakebakaran Pasar Sri Bantas, Pedagang Bangun Lapak Sementara
TABANAN, NusaBali - Dua hari setelah kebakaran besar yang menghanguskan Pasar Tradisional Sri Bantas di Banjar Batan Duren, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Tabanan, para pedagang tampak mulai bangkit dari puing-puing yang tersisa.
Mereka terlihat bekerja sama membangun lapak sementara di area parkiran pasar agar aktivitas jual beli bisa cepat kembali berjalan. Dari pantauan NusaBali, di tengah kesibukan para pedagang mendirikan lapak darurat, kepulan asap kecil masih tampak di beberapa sudut bangunan yang hangus terbakar. Garis polisi pun masih membentang di sekitar lokasi, sementara petugas PLN melakukan pemeliharaan untuk memastikan keamanan instalasi listrik di pasar tersebut.
Kepala Pasar Sri Bantas I Nyoman Mega Nopiudya, saat ditemui di lokasi pada Jumat (8/11) pagi, menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa para pedagang. “Kami sangat sedih, para pedagang juga belum bisa move on karena barang dagangan mereka sudah habis terbakar,” ujarnya, seraya mengatakan dari total 40 kios yang ada, sekitar 19 kios habis terbakar, sementara seluruh lapak sebanyak 230 unit rata dengan tanah.
Sebagai langkah awal, pihak pengelola pasar kini berupaya merekondisi agar para pedagang tetap dapat berjualan, dengan memanfaatkan area parkiran depan. Para pedagang diarahkan untuk mendirikan lapak sementara di lokasi tersebut, walaupun situasi saat hujan menjadi tantangan tambahan karena harus bersabar menggunakan payung atau peneduh seadanya.
Nyoman Mega menambahkan bahwa total kerugian dari kebakaran yang diduga kuat karena korsleting listrik ini ditafsir mencapai Rp 8 miliar, mencakup nilai barang dagangan yang terbakar. "Kemarin kita sudah kita data dan kerugian sempat kita tanya personal, nah di angka sekian menginjaknya diangka sekian," ungkap Nopiudya.
Untuk bantuan sementara, telah datang dari Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai untuk keperluan pasar. “Ada Pj Bupati Tabanan sudah memberi bantuan berupa sembako dan uang senilai Rp 10 juta untuk pasar. Mungkin ini kita akan manfaatkan dulu untuk relokasi ini, jadi mudah-mudahan supaya bisa kita sesuaikan dan tetap berjalan untuk menyambung hidup dari pada semua pedagang disini," tambah Nyoman Mega.
Rencana relokasi selanjutnya juga akan melibatkan area parkir belakang pasar. Nopiudya menjelaskan bahwa mereka akan membangun lapak yang lebih baik dengan tempat teduh di area parkiran belakang, mengingat pasar memiliki dua area parkir, depan dan belakang. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil rapat yang akan digelar malam ini di Banjar, dan setelah itu, pekerjaan relokasi akan segera dimulai.
Dia juga mengungkapkan harapan agar ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan masyarakat untuk membangun kembali pasar ini. “Mudah-mudahan ya, ini yang kita butuhkan artinya ada bantuan yang memang dari Pemkab yang terkait di wilayah Kabupaten Tabanan khususnya. Kalau bisa ya dari Pemerintah Provinsi lebih baik juga, karena kita disini melihat perputaran perekonomian ya lumayan besar saya lihat,” tandasnya.
Perbekel Desa Cepaka I Ketut Teja, saat ditemui di kantornya, mengungkapkan bahwa pemerintah desa tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk menentukan langkah-langkah pemulihan. Pemerintah desa juga telah diarahkan untuk membuat surat permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana dan beberapa lembaga terkait, termasuk desa adat dan DTW Tanah Lot, agar bantuan tambahan dapat segera diberikan kepada para pedagang yang terdampak kebakaran ini.
Harapan besar muncul dari pihak pengelola pasar dan masyarakat agar pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, bisa turut berperan dalam membangun kembali pasar dengan struktur yang lebih kokoh dan kuat.7cr79
Komentar