nusabali

Beredar Video Mesum Diduga di Pecatu

Bendesa Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesucian Adat dan Budaya Bali

  • www.nusabali.com-beredar-video-mesum-diduga-di-pecatu

MANGUPURA, NusaBali - Sebuah video mesum yang menampilkan adegan mesra sepasang remaja diduga di area tebing Pantai Padang-Padang, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung telah menghebohkan dunia maya. Tak ayal aksi yang dianggap tidak pantas dilakukan di tempat umum ini menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Dalam video yang viral di media sosial (medsos) itu, pasangan remaja yang mengenakan pakaian berwarna putih tampak melakukan tindakan yang dinilai tidak senonoh. Adegan-adegan yang terekam cukup jelas menunjukkan lokasi yang sangat mirip dengan Pantai Padang-Padang, salah satu destinasi wisata populer di Bali.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta saat dikonfirmasi membenarkan lokasi dalam video tersebut sangat mirip dengan Pantai Padang-Padang. Namun, dia belum bisa memastikan secara pasti apakah kejadian tersebut benar-benar terjadi di lokasi itu.

“Melihat dari ciri-ciri batu dan tata letaknya, kemungkinan besar memang di sekitar Pantai Padang-Padang bagian utara. Tapi kami belum bisa memastikan,” ujar Sumerta, Jumat (8/11) siang.

Sumerta juga menegaskan tidak mengenal kedua remaja di dalam video viral itu dan meyakini mereka bukan warga Desa Pecatu. Sumerta pun menyayangkan kejadian ini dan berharap agar tindakan serupa tidak terulang kembali. “Kalau saya tahu, pasti saya tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi,” tegasnya.

Sumerta juga menegaskan tindakan tidak senonoh seperti itu sebaiknya tidak dilakukan di tempat umum. Selain meminta agar kedua remaja tersebut segera menikah jika sudah cukup umur, Sumerta juga mengingatkan akan pentingnya menjaga kesucian adat dan budaya lokal Bali.

“Kalau memang cukup umur, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang perempuan usia minimal 19 dan 20 untuk yang laki-laki, saya kira layak melakukan perkawinan. Jangan di tempat seperti itu. Mohon doa restu kepada orang tua, cepat lakukan pernikahan,” katanya.

Sumerta berharap agar masyarakat luas lebih menghormati tempat-tempat umum dan tidak melakukan aksi tidak senonoh yang dapat mencemarkan lingkungan adat dan budaya Bali. Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga norma kesopanan di tempat wisata demi kenyamanan bersama. 7 ol3

Komentar