Pramuka Buleleng Tanam Terumbu Karang di Perairan Pancung
SINGARAJA, NusaBali - Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Buleleng melakukan penanaman terumbu karang di perairan Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Sabtu (9/11).
Aksi konservasi tersebut merupakan bagian dari Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Buleleng 2024.
Sebelum penanaman terumbu karang, kegiatan diawali dengan sosialisasi konservasi kawasan laut dan pesisir yang melibatkan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kertha Winangun, Desa Pacung. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan aktivitas diving atau penyelaman dan penanaman terumbu karang.
Struktur terumbu karang yang ditenggelamkan terdiri dari 7 buah fishdom, 35 buah spider atau terumbu karang yang terbuat dari struktur besi, serta 15 buah terumbu karang buatan yang lebih dikenal dengan sebutan roti buaya.
Ketua Panitia Peran Saka 2024, Cok Aditya Wira Putra mengungkapkan, kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk pengenalan aktivitas Satuan Karya Pramuka (Saka) yang ada di Buleleng. Ada sejumlah Saka yang terlibat dalam Peran Saka 2024 di antaranya Saka Bahari, Saka Bhayangkara, Saka Pariwisata, Saka Kalpataru, dan lainnya.
“Penyelaman ini sebagai bentuk demonstrasi kegiatan salah satu saka, yakni Saka Bahari. Sekaligus juga mengenalkan ke masyarakat, bahwa aktivitas dan kegiatan kepramukaan itu sangat luas. Bukan hanya memecahkan sandi dan tali temali, tapi ada kegiatan lain seperti diving ini,” ujarnya.
Selain aktivitas diving dan penanaman terumbu karang, para Pramuka peserta Peran Saka 2024 juga terlibat dalam aktivitas bersih pantai. Total ada 6 karung sampah yang berhasil diangkut dari Pantai Pacung. Mereka juga menanam 55 batang bunga sandat di areal Pura Ponjok Batu.
ementara itu Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, kegiatan Peran Saka 2024 menjadi wahana bagi para pramuka saling bersilaturahmi dan belajar.
Ia menjelaskan, di Satuan Karya para Pramuka mendapat pelatihan yang bisa mereka manfaatkan sebagai bekal di masa yang akan datang.
“Materi yang mereka pelajari di Saka, bisa menjadi modal soft skill. Sehingga Pramuka bisa mengembangkan kemampuan dan keahliannya di masyarakat,” ucap Suyasa. 7 mzk
Komentar