Putri KW Juara dan Dejan/Gloria Runner Up di Korea Masters
JAKARTA, NusaBali - Pemain tunggal putri bulutangkis Indonesia Putri Kusuma Wardani (Putri KW) sukses membawa pulang gelar juara Korea Masters 2024, setelah mengalahkan wakil China Han Qian, 21-14, 21-14, di Iksan Gymnasium, Minggu (10/11).
Sedangkan ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja harus puas menjadi runner up setelah kalah dari pasangan China Guo Xin Wa/Chen Fang Hui 10-21, 12-21.
Dalam laga final, Putri KW unggul sejak awal gim pertama dan tidak pernah tersusul. Han Qian hanya mampu menyamakan kedudukan 2-2 di awal laga dan tidak pernah bisa mengejar lagi.
Sedangkan di gim kedua, Putri KW kembali unggul lebih dulu meski harus terkejar 9-9 sebelum interval. Namun Putri berhasil lepas dari tekanan dan kembali memimpin hingga memastikan gelar juara.
Putri yang pada pertemuan sebelumnya pernah kalah dari Han Qian, mempelajari permainan lawannya dan berhasil memenangi laga yang membuat rekor pertemuan antara kedua pemain menjadi 1-1.
"Saya sudah pernah bertemu dia dulu, memang tipe pemain yang cukup kuat dan tidak mudah menyerah. Tapi tadi saya sudah baca kebiasaan dan kelebihannya jadi saya bisa lebih menahan dia," kata Putri KW.
Putri menyebut strateginya untuk bermain lebih lepas di final kali ini sukses mengantarkannya meraih gelar juara. Dia mengaku tidak terlalu banyak berpikir dan ingin main lepas.
“Di dua final sebelumnya, saya sebenarnya melakukan itu tapi masih ada rasa tegang dan lain-lainnya, hari ini semua berjalan sesuai yang saya inginkan," kata Putri KW.
Sementara ganda campuran Dejan/Gloria harus puas hanya berada di posisi runner up dan mengakui keunggulan lawannya untuk kedua kali dalam dua pertemuan terakhir mereka.
Dejan/Gloria hanya bisa mengimbangi permainan Guo/Chen di awal gim pada pertandingan yang berakhir dua gim langsung itu. Pasangan Indonesia hanya bisa mengimbangi 5-5 di awal gim pertama dan kemudian tertinggal jauh hingga berakhir 10-21.
Pada gim kedua, Dejan/Gloria berhasil memberikan perlawanan meski kedudukan berkali-kali berbalik hingga imbang 8-8 sebelum akhirnya wakil Indonesia kembali tertinggal dan kehilangan momentum untuk mengejar sampai laga berakhir dengan skor 12-21.
Baik Gloria maupun Dejan mengatakan kesulitan mengeksekusi strategi permainan yang sudah ditentukan saat di lapangan. Dejan mengakui permainannya terburu-buru yang malah menyebabkan banyak kesalahan.
Dari segi tempo permainan, Gloria menilai pertandingan final ganda campuran ini berbeda dibandingkan pada babak pertama, yang mana hal tersebut merupakan yang diinginkan oleh pasangan Indonesia. Namun lagi-lagi, eksekusi strategi yang tidak mulus menjadi hambatan di laga puncak. ant
Komentar