Gara-gara Siswa Belum Bayar Uang Komite, 97 Ijazah Ditahan di SMAN 2 Amlapura
Kan soal itu (uang komite,Red) bisa dibicarakan, berapa kerelaannya menyumbang uang komite ke sekolah. Dari pada ijazah tidak diambil ini menjadi beban buat sekolah.
AMLAPURA, NusaBali
Gara-gara belum bisa membayar uang komite, 97 ijazah siswa sejak tahun 2004 masih tertahan di SMAN 2 Amlapura. Pihak sekolah telah menyurati siswa untuk mengambil ijazahnya. Namun, tak ada siswa yang datang.
Sekolah khawatir dengan ijazah yang disimpan di sekolah cukup lama akan bisa rusak di makan rayap atau hilang. Kasek Kesiswaan SMAN 2 Amlapura I Ketut Artana memaparkan hal itu. "Saya tidak habis pikir, kenapa ijazahnya tidak diambil. Memangnya tidak perlu ijazah untuk sekolah atau melamar pekerjaan," jelas Artana di ruang kerjanya, Jalan Untung Surapati, Amlapura, Senin (11/11).
Diakui, gara-gara belum bayar uang komite sekolah puluhan ijazah itu tidak diambil. "Kan soal itu (uang komite,Red) bisa dibicarakan, berapa kerelaannya menyumbang uang komite ke sekolah. Dari pada ijazah tidak diambil ini menjadi beban buat sekolah," tambah pendidik dari Banjar Kanginan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem,ini.
Kata dia, setelah dicek, ijazah yang disimpan itu terakumulasi sejak tahun 2004. Tahun 2004 ada 2 ijazah, tahun 2005 ada 1 ijazah, tahun 2008 ada 9 ijazah, tahun 2010 ada 6 ijazah, tahun 2011 ada 5 ijazah, tahun 2012 ada 7 ijazah, tahun 2013 ada 1 ijazah, tahun 2014 ada 7 ijazah, tahun 2015 ada 6 ijazah, tahun 2016 ada 3 ijazah, tahun 2017 ada 5 ijazah, tahun 2018 sebanyak 7 ijazah, tahun 2019 sebanyak 28 ijazah, tahun 2022 sebanyak 3 ijazah tahun 2023 sebanyak 4 ijazah dan tahun 2024 sebanyak 3 ijazah.
"Hampir tiap tahun ada ijazah yang tertinggal. Padahal alamat siswa sesuai di ijazah tidak jauh dari lokasi sekolah," tambahnya. Alamat siswa yang tidak mengambil ijazah ada yang dari Karangasem, Denpasar, Jembrana, Singaraja, Gianyar, Mataram, Lombok Barat, Banyuwangi, Jawa Timur, dan lain-lain.
Di bagian lain, Kasek SMKN 1 Amlapura I Wayan Artana mengaku sekolahnya masih menyimpan 40 ijazah siswa. "Itu terkumpul sejak Covid-19 tahun 2021. Siswa belum sempat ambil ijazah karena keburu kerja. Ijazah ini tidak bisa diserahkan ke orangtua siswa karena siswa belum cap tiga jari," kata Artana.
Kata dia, petugas sempat mendatangi rumah-rumah siswa agar mengurus ijazahnya di sekolah. Namun, belum membuahkan hasil. Selanjutnya sekolah berencana mengundang orangtua siswa yang ijazahnya masih tertahan di sekolah, Rabu (20/11). "Selama ini siswa bekerja, menggunakan surat keterangan lulus sehingga ijazahnya tidak lagi diurus," katanya.7k16
1
Komentar